LaM 4 : Surat Perjanjian

934 185 38
                                    

Taeyong Pov

Terhitung seminggu dari hari ini aku akan melangsungkan sebuah pernikahan. Pernikahan ya? Pernikahan biasanya akan sangat berarti untuk mereka yang akan menggelarnya. Namun, kenapa aku merasa pernikahan ini tak memiliki arti apapun untukku.

Tak ada rasa suka cita saat sebentar lagi aku akan mengubah statusku sebagai lelaki yang bersuami. Entah apa yang aku rasakan, semua ini terasa sangat tiba-tiba untukku. Aku tak menyangka jika akhirnya akan menjadi seperti ini, ini semua tidak seperti yang aku perkirakan.

Aku mengandung anak Jaehyun. Ya, aku mengandung bayi dari seseorang yang menjadi kekasih kakakku sendiri. Aku tahu ini adalah sebuah kesalahan, aku sangat menyadarinya. Katakanlah aku gila karena tidak menolak saat ia memperkosaku. Aku memang gila, aku rela di setubuhi oleh orang yang aku cintai meskipun ia dalam keadaan tidak sadar.

Katakanlah aku jahat, aku dengan teganya mengkhianati kakakku sendiri dengan menikmati setiap sentuhan Jaehyun pada tubuh polosku. Aku melakukannya dalam keadaan sadar. Sakit yang ku rasakan tapi aku pun merasakan perasaan bahagia karena aku adalah orang yang pertama di setubuhi oleh Jaehyun.

Saat itu ia tidak sadar dan meracau bahwa akulah yang pertama. Aku senang tentu saja, namun semua rasa senangku sirna saat ia meneriakkan nama kakakku di saat ia mencapai pelepasannya.

Sakit, sangat sakit saat ia menciumi seluruh wajahku dengan bergumam nama 'Baekhyun'. Aku merasa seperti ada sengatan yang menyeruak ke dalam dada dan itu terasa sangat tak nyaman. Tak sadar air mataku mengalir membahasahi wajahku yang saat itu masih diciuminya.

Aku tak tahan dengan rasa sakit itu sehingga aku memutuskan untuk meninggalkannya di kamarku. Dan aku memutuskan untuk menginap di rumah sahabatku. Saat itu ia tak menanyakan apapun padaku karena ia tahu bahwa aku sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Keesokan harinya aku berusaha menyembunyikan semua yang terjadi. Aku tentu saja tidak akan menceritakan semua itu pada siapapun terlebih akupun tak ingin kakakku mengetahuinya, aku hanya tak sanggup melihatnya tersakiti.

Sebulan lebih telah beralalu dari kejadian naas itu, aku merasakan hal yang aneh pada tubuhku. Seringkali aku merasa mual di pagi hari, namun yang aku keluarkan hanyalah cairan bening berwarna semu kuning.

Rasa tak tenang mulai menyeruak ke dalam dada. Terkaan-terkaan buruk mulai menyambangi otakku yang sedang dalam pikiran kacau. Berdoa di dalam hati adalah apa yang aku lakukan untuk menampik semua pemikiran itu.

Hingga salah satunya benar terjadi. Aku dinyatakan hamil saat aku memeriksakan diriku ke dokter. Entah aku harus bereaksi seperti apa, jika boleh jujur, jujur saja aku sangat senang karena ada sosok mungil yang sedang tumbuh dalam diriku.

Namun, ada juga perasaan khawatir. Dengan kehamilan ini, pasti akan ada hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. Dan itu terjadi seminggu lalu, dimana orang tuaku menemukan hasil pemeriksaan bahwa aku hamil.

Percayalah, saat itu aku merasakan seakan aku akan mati saat itu juga. Terlebih saat ditanya siapa yang melakukan, tentu saja aku tidak bodoh untuk mengatakan yang sebenarnya. Aku hanya bisa terdiam tentu saja.

Namun, saat Baekhyun datang dan mengatakan Jaehyun lah pelakunya, aku merasakan duniaku benar-benar hancur. Apakah ia mengetahuinya? Mengetahui apa kami lakukan? Semua pertanyaan langsung memberondong kepalaku dan membuatku pening. Aku merasa bersalah dan merasa berdosa kepadanya. Ia terlihat tidak marah kepadaku dan terlihat senang saat mengatakan Jaehyun harus menikahiku. Aku tak tau apa yang ada di pikiran kakakku, sungguh.

Namun, semua terjawab kala saat itu aku bertemu dengan Jaehyun di sebuah Kafe. Hal buruk lainnya datang, hal buruk yang pastinya akan membuat hidupku berubah.

Look at MeWhere stories live. Discover now