LaM 2 : Keputusan

1.3K 197 38
                                    

Baekhyun POV

"Sayang, nanti kita ke rumahku, ya? Aku ingin mengenalkanmu dengan kedua orang tuaku," Kataku pada Jaehyun yang saat ini sedang fokus menyetir.

"Tentu. Aku sudah tak sabar ingin berkenalan dengan calon mertuaku." Jaehyun terkekeh sambil mengacak lembut rambutku.

Jaehyun adalah kekasihku sejak dua tahun yang lalu. Ia adalah bos di tempatku bekerja, tidak pernah aku bermimpi atau bahkan terlintas pikiran aku akan menjadi kekasihnya. Aku cukup sadar diri dengan diriku yang serba kekurangan di banding dirinya yang sangat sempurna.

Namun, saat aku sudah bekerja selama lima bulan, disitu Jaehyun mulai menunjukkan jika ia tertarik padaku. Ia lebih sering menghabiskan waktu denganku, bersikap lembut, juga sangat perhatian, dan tentunya itu semua sudah termasuk tidak wajar untuk perlakuan atasan kepada bawahannya.

Kami terus bersama sampai akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan. Hubungan yang di bangun oleh dua orang yang penuh cinta juga kasih sayang. Aku belum sempat memperkenalkan Jaehyun kepada keluargaku, ah kecuali adikku, Taeyong.

Taeyong tau tentang Jaehyun, bahkan kami sering kali menghabiskan waktu bertiga. Ia juga sangat akrab dengan Jaehyun, sudah seperti seorang kakak dan adik yang sesungguhnya.

Aku tak masalah dengan kedekatan mereka. Hingga, hari itu tiba. Hari dimana aku melihat adik dan kekasihku tengah berhubungan badan. Jika kalian bertanya bagaimana perasaanku, tentu saja sangat sakit. Siapa yang tidak sakit jika melihat seseorang yang kau cintai berhubungan dengan orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah adikmu sendiri.

Saat itu, aku tak mencoba menghentikan. Katakanlah aku bodoh, ya memang. Aku hanya berdiam diri sembari menangis menatap Jaehyun yang sedang asik menikmati tubuh adikku. Aku sempat berpikir mungkin Jaehyun mencintai adikku karena kedekatan mereka.

Tapi, meskipun pemikiranku itu benar, aku tetap tidak akan melepaskan Jaehyun. Aku mencintainya, sangat. Jikapun Jaehyun harus bertanggung jawab maka aku akan tetap menjalin hubungan dengannya. Aku tidak rela jika harus merelakan dirinya untuk orang lain meskipun itu adikku sendiri.

"Hey, sayang.. Kau melamun?"

Suara Jaehyun membuyarkan lamunanku tentang malam itu. Aku menoleh dan tersenyum. Ku majukan diriku dan ku kecup bibir tebal kesukaanku itu.

"Aku mencintaimu, Jaehyun."

Jaehyun tersenyum manis dan mengusakkan hidung kami berdua. "Aku juga mencintaimu, cantik."

Ya, aku yakin dia mencintaiku. Pasti saat bercinta dengan Taeyong ia sedang dalam keadaan tidak sadar. Aku yakin itu!

"Kita sudah sampai. Mau sampai kapan kita berada di dalam mobil hm?"

Aku melihat ke luar jendela dan benar, kami sudah tiba di pekarangan rumahku. Aku menatap Jaehyun dan tersenyum menunjukkan gigi rapihku.

"Ayo kita turun. Aku tidak sabar memperkenalkan mu dengan Mama dan Papa." Aku keluar dari mobil dan menarik tangan Jaehyun untuk masuk ke dalam rumah.

Suasana hatiku sedang sangat bagus hari ini. Karena aku akhirnya mengenalkan Jaehyun kepada orang tuaku. Aku baru sempat mengenalkannya karena selama ini Jaehyun selalu menolak dengan alasan belum siap dan sibuk.

Kami memasuki rumah dengan terus bergandengan tangan. Namun saat sampai di ruang tamu senyumanku pudar. Di sana aku melihat adik kecil kesayanganku menangis di pelukan Mama.

"Ada apa ini?" Tanyaku.

Aku melepaskan genggaman tanganku dengan Jaehyun dan segera berjalan menghampiri Taeyong.

Look at MeWhere stories live. Discover now