18

5K 606 127
                                    

Happy reading~
__________________________________

"Kita tak boleh dekat! Angin tu dah jadi perisai dia!" Pekik Tanah.

"Tenaganya dah semakin kuat!" tanggap Ochobot.

Angin yang mengelilingi Boboiboy Angin menghilang dan menampilkan sosok Boboiboy Angin yang berbeda. Matanya berubah warna menjadi biru sapphire, pakaiannya berwarna perpaduan biru gelap dan putih, serta ada sebuah hoverboard berwarna biru yang bisa membuatnya terbang.

"Boboiboy Taufan!" pekiknya.

"Kuasa dia sekuat Boboiboy Halilintar!" ujar Ochobot mengscan Taufan.

Taufan mendekati yang lain menggunakan hoverboard miliknya. Membuat [Y/N], Ying dan Yaya mundur beberapa langkah.

"Sekarang, aku akan paksa korang makan biskut yang ter--Arghh!!" ucapan Taufan terpotong karena Adudu dan Probe muncul dan menembakkan dua peluru kearahnya.

"Alamak! Adudu!" pekik Yaya menunjuk Adudu.

"Muahaha. Makan biskut apa? Makan peluru lagu sedap! Probe, tembak dia lagi!" Adudu memerintahkan Probe untuk menyerang Taufan lagi.

Probe mengeluarkan beberapa peluru dari tubuh dan tangannya. Peluru itu meluncur ke arah Taufan dan...

Boom!

Duar!

"Muahahahaha!" Adudu tertawa jahat.

"Iihh! Ini rupanya akalan si kepala kotak!" pekik Ying menunjuk Adudu.

"Lepasni Boboiboy takkan boleh cantum semula dan akan hilang ingatan buat selama-lamanya." ujar Adudu puas.

"Oh ya, kira-kira berapa lama dia akan hilang ingatan?" tanya Taufan yang tiba-tiba ada di sebelah Adudu.

"Haih, kan aku dah kata dia akan--eh!? Macam mana kau boleh ada kat sini!?" Adudu terkejut melihat Taufan yang ada di sampingnya.

"Hehe, bola taufan!" Taufan membuat sebuah bola angin dan memasukannya di kepala Probe dan membuat tubuh Probe bergetar.

"Eh!? Apa kau buat ni!?" tanya Adudu.

"Pusaran bola taufan!" Taufan memutar tubuhnya. Seketika, bola angin yang Taufan masukkan ke dalam tubuh Probe membesar dan menerbangkan Probe.

Kita skip saja bagian itu. Intinya, Adudu kalah karena Taufan menyumpal mulutnya dengan biskuit Yaya.

Adudu dan Probe pun melarikan diri karena mereka kalah telak. Taufan berniat mengejarnya dan menyumpal mulut si Adudu dengan biskuit Yaya lagi, tapi tidak jadi karena Tanah meneriaki namanya.

"Kau tak boleh kejar Adudu. Kita kena cantum semula!" Petir sedikit berteriak dan membuat Taufan mendatangi kedua kembarannya itu.

"Cantum? Hahaha. Apasal aku kena cantum ngan kau pula?" tanya Taufan meledek.

"Kena cantum!" Tanah sedikit berteriak.

"Kalau tak, kita akan hilang ingatan lagi!" lanjut Tanah.

"Hahaha buat apa aku bercantum dengan korang yang lemah ni?" Taufan menunjuk Petir dan Tanah.

"Cis! Belagak betul!" Petir mulai kesal.

"Cakap je lah. Korang ni sebenarnya nak kuasa aku kan?" tanya Taufan sedikit menyeringai. Dia merasa kalau dia lah yang paling kuat.

"Eh? Apasal kita nak kuasa kau pula?" tanya Tanah sedikit tidak terima.

"Sebab korang kan lemah." jawab Taufan menatap remeh Tanah dan Petir.

"Eh? Tapi..kalau dia lagi lemah." Taufan menunjuk [Y/N]. [Y/N] yang ditunjuk terkejut. Pertama kalinya elemental Boboiboy meremehkannya. [Y/N] menunduk. (nge-jleb gk sih? :'D)

Ittai yo ittai yo//plak!

"Hah!? Lemah!?" Petir tidak terima jika dirinya, Tanah dan [Y/N] dikatai lemah. Ya, walaupun tidak bisa bertarung, kekuatan [Y/N] sangat berguna di akhir pertarungan.

"Boboiboy Halilintar!" Petir emosi dan berubah menjadi Halilintar.

Pertarungan antara Taufan dan Hali pun dimulai. Mereka semua tidak bisa melihat pertarungan itu dengan jelas. Yang pasti, terdapat kilat dan angin kencang.

"Apa yang sedang berlaku?" tanya Yaya.

"Yaloh! Tak nampak, laju sangat!"

Beberapa saat, pertarungan di hentikan sejenak. Taufan berhasil menggores pipi hali dengan anginnya.

"Kan aku dah kata, korang ni lemah je." Taufan kembali meledek Hali.

"Iiishhh!" Hali mengeluarkan pedang halilintar miliknya. Dia menyerang Taufan. Taufan dengan mudah bisa menghindari serangan Hali. Taufan menyerang balik menggunakan bola anginnya, sehingga Hali terhempas. Tanah yang melihat kesempatan langsung menahan Taufan dengan tanah pencengkramnya. Mereka telah membuat rencana.

Flashback on.

"Kita kena buat sesuatu!" ujar Ying.

"Aku tahu! Bagaimana..kalau kita membuat Boboiboy Taufan merasa sedih dan menangis. Aku yakin, dia akan kembali menjadi Boboiboy Angin." usul [Y/N]. Semua orang mengangguk setuju dengan rencana [Y/N].

Flashback off.

"Lepaskan aku!" Taufan berusaha membenrontak, tapi tak bisa. Tanah pencengkramnya sangat kuat.

Ochobot lalu menghampiri Taufan dan menampilkan layar yang menayangkan film 'sekuntum mawar merah' episode terakhir. Taufan menangis terharu dan akhirnya kembali menjadi Boboiboy Angin.

Tanah melepaskan tanah pencengkramnya dan. Angin menghampiri [Y/N] sambil memainkan jarinya.

"Emmm, [Y/N]." panggil Angin dengan nada sedikit takut.

"Ya? Ada apa?" tanya [Y/N].

"Emmm, aku minta maaf cakap macam tu kat kau." Angin merasa bersalah.

"Tidak apa-apa kok." balas [Y/N] dengan senyumannya, padahal batinnya 'Untuk apa kau meminta maaf Boboiboy? Kau benar, aku memang lemah dan tidak berguna' :')

Angin merasa lega karena [Y/N] memaafkannya.

"Hebatlah Ochobot! [Y/N]!" puji Ying dan Yaya. Ochobot dan [Y/N]  hanya terkekeh kecil.

"Selesai masalah kita." ujar Yaya.

"Hei~ belum selesai lagi, aku ni macam mana~" mereka melupakan Gopal yang masih dalam pengaruh biskuit Yaya. Ying menatap malas Gopal dengan mulut yang sedikit menganga, sedangkan yang lain hanya terkekeh kecil.

Gini loh ekspresinya Ying

.

.

.

.

Tbc~

Jadi Author bakal jelasin sifat kalian disini. Jadi, sifat kalian itu sama kayak ejen Iman. Tau kan? Dah si itu doang :)  cuman kan kalo Iman itu pemalu kalau kalian pemalu sih tapi gk kayak Iman.

See you in the next chapter
Bye ~

Beside U [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora