[S] Blood Rose : QBZ 95

☣️ [Part' Five] ☣️

Marcus POV

Saat bunyi tembakan terdengar, aku langsung menolehkan kepalaku kebelakang bersamaan dengan teriakan Juhyun.

Sial!

Aku pun mulai memejamkan mataku dan mengatur napas kesekian detik. Baiklah. Aku harus melindungi mereka. Persetan dengan janji yang kubuat dengan Juhyun.

Aku mengisi senjata besar itu dan fokus menembakkan pada kepala mereka.

Ini untukmu yang telah membuatku kelelahan.

Ini untukmu yang telah menghancurkan seluruh rencanaku.

Lalu ini untuk kalian kaparat bangsat yang telah melukai laki-laki itu.

Beberapa menit setelah aku menembaki mereka, semua telah mati mengenaskan. Pulau ini tidak lagi setenang dan seindah tadi.

Aku pun berlari dan menggendong tubuh anak laki-laki itu yang telah terkapar bersimbahan darah.
Juhyun telah menolongnya dengan penanganan pertama. Dia terus menangis di sebelahku.

Kami terus berlari menaiki helikopter yang baru saja mendarat di atas pasir pantai.

Aku menatap Juhyun yang terus menangis. Dia sungguh sangat jelek saat menangis.

Sedangkan bocah perempuan itu terus memejamkan matanya untuk berdoa. Seakan-akan dia menyakini jika kakaknya akan selamat.

Ya ... Meskipun, itu benar.

"Bisakah kau diam? Sangat berisik."

Aku menghela napas dan berdiri, membuka sebuah kotak obat tersembunyi.

Bawahanku yang sedang mengemudikan helikopter menatapku dengan pandangan terkejut. Setelah itu matanya seakan berbicara 'Kau yakin?'

Kuputar bola mataku karena malas untuk membalas pandangan ragunya itu.

Aku melempar pada Juhyun sebuah cairan berwarna biru muda, "Tidak usah banyak tanya, langsung teteskan cairan itu pada lukanya."

"Tidak bisa! Aku seorang dokter! Aku berhak mengetahui cairan apa ini!?"