☣️ [Part' Eleven] ☣️

703 102 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marcus POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Marcus POV

Aku melihat dari kejauhan bagaimana Juhyun yang sudah beberapa kali terjatuh di matras berwarna biru itu. Dia benar-benar pemula yang bisa sangat bersemangat atau bahkan kehilangan harapan.

Aku tidak terlalu memahami mengapa ia memutuskan untuk melatih dirinya dengan bela diri dan penggunaan senjata lain.

Namun yang pasti, waktu itu ia mengatakan kepadaku jika ia tidak bisa terus mengandalkan orang lain untuk melindunginya.

Meskipun dia mengatakan tidak akan bisa membunuh manusia, karena dirinya adalah dokter.

Aku terus menghela napas saat melihat ekspresi Juhyun yang berusaha memahami, tetapi tidak paham sama sekali.

Aku pun melepas jaket abu-abu-ku dan meletakkannya pada kursi di samping matras. Hani yang melihatku, menundukkan badannya memberikan hormat. Aku mengangguk dan menghampirinya.

"Tidak usah diteruskan, biar aku saja. Kau boleh beristirahat."

Hani mengangguk dan memberikan salamnya padaku. Kini mataku menatap keadaan Juhyun yang membuatku tersenyum. Rambut basahnya, wajah yang seakan lelah, tetapi masih ingin berlatih dan napasnya yang naik turun.

"Apakah selelah itu?" tanyaku kepadanya sembari mengikat sabuk hitam milikku.

Padahal pelatihan Juhyun masih berlangsung selama satu jam. Apakah dia akan terkejut jika kuberitahukan bahwa selama ini, anak buahku berlatih selama 5 jam sehari untuk pelatihan taekwondo?

"Mulai hari ini aku akan melatihmu. Sepertinya sudah 3 hari kau berlatih, masih belum memiliki perkembangan."

Juhyun memanyunkan bibirnya, "Ternyata sangat susah ...."

Aku pun mendekatinya dan mencium bibirnya. "Kita mulai pelatihannya."

Setelah aku mengamati Juhyun, sebenarnya dia sangat mudah mempelajari sebuah gerakan. Namun untuk ketangkasan dan kecepatan dalam gerakan, ia sangat jauh lebih lambat. Aku sudah memahami mengapa hal itu terjadi.

[S] Blood Rose : QBZ 95Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang