☣️ [Part' Eight] ☣️

803 102 24
                                    

Ps. Pasti ini kan yang kalian tunggu? Bagian hal lain yang menarik? Hayo adegan apa ituu wkwk. Kuy di kepoin dan jangan lupa voment yaa..

Jangan lupa sambil dengerin backsound diatas yaa. Kudu, wajib, harus!!

 Kudu, wajib, harus!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Juhyun POV

Semenjak kejadian di mana mantan Kyuhyun ingin melukaiku, di situlah bagaimana saat ini Kyuhyun merubah seluruh perlakuannya padaku.

Alasan yang cukup membuatku masuk akal adalah mungkin, Kyuhyun melakukan semua ini untuk menebus kesalahannya. Karena semenjak dia bercerita, seakan-akan Kyuhyun menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa melindungiku.

Pemikiranku yang lain adalah perilaku Kyuhyun saat ini mungkin hal yang wajar. Bagaimana dia yang selalu melindungi orang terdekatnya, namun saat insiden itu, malah aku yang melindunginya.

Kyuhyun masih belum terbiasa sama sekali saat dirinya dilindungi orang lain.

Maksudku bagaimana bisa? Dia merasakan rasa sakit seperti kemarin. Saat aku merasakannya bahkan persetan, aku tidak akan mau tertembak lagi. Itu sangat sakit!

"Juhyun?"

Aku mengerjapkan mataku yang baru saja tersadar dari lamunan.

"Kau tidak makan? Kenapa melihatiku terus?" tanya Kyuhyun.

Ya, ya, ya! Aku sedang membicarakan Kyuhyun yang saat ini berada di hadapanku.

"Aku baru sadar, kau tampan." jawabku dan memakan makanan yang sudah agak dingin.

Tetapi, bohong! Mana mungkin, aku tidak menyadari ketampanan Kyuhyun saat di rumah sakit itu.

Kyuhyun hanya memutar bola matanya mendengar gombalanku.

Kini mataku melihat Mark dan anak didik Kyuhyun yang lain. "Hei! Kemari kalian"

Heechan tersenyum senang dan berlari dengan semangat menghampiriku. "Hati-hati, nanti makananku jatuh."

Sedangkan Mark seperti biasa, dia berjalan pelan dengan wajah datarnya. Sangat mirip Kyuhyun sekali.

"Apakah Mark anak kandungmu dari wanita lain?"

Kyuhyun terbatuk, aku pun terkejut dan menutup bibirku refleks.

"Jadi benar?" ucapku menggodanya dengan ekspresi terkejut yang dibuat-buat.

"Tidak mungkin, Bodoh." ucap Kyuhyun sembari mengusap sekitar bibirnya.

Doyoung dengan wajah sopannya memberikan hormat, dan duduk di sampingku. Sedangkan Yuta hanya memakan buah apel dan duduk di atas meja.

Astaga, anak ini benar-benar bar-bar sekali.

"Kalian makan yang banyak, susunya dihabiskan." ucapku kepada mereka berempat.

[S] Blood Rose : QBZ 95Where stories live. Discover now