☣️ [Part' Fifteen] ☣️

620 99 26
                                    

🚫🆘❗❗❗🆘🚫

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🚫🆘❗❗❗🆘🚫

[Warning Gore/Blood Content Zone]

Beberapa hari ini, Juhyun benar-benar sangat kebingungan dengan kondisi fisiknya. Ia selalu merasa lemas bahkan saat berdiri. Meskipun tidak separah sebelumnya, kondisi wajahnya tidak dapat dibohongi.

Besok adalah hari di mana misi terakhir untuk Juhyun di bulan ini. Dalam sebulan ini, dirinya telah mengikuti misi yang tidak bisa dikatakan sedikit. Rasanya Juhyun ingin izin tidak mengikuti misi berbahaya ini, namun ia tidak bisa melakukannya.

Penanggung jawab untuk misi kali ini adalah Marcus. Tidak mungkin dirinya mengatakan jika saat ini, janin yang berada di perutnya adalah anaknya. Dilihat dari Marcus yang selalu mengutamakan pekerjaan dan terlihat tidak peduli pada apa pun, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat alasan pada benak Juhyun. 

Jika ini adalah kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Juhyun merutuki kebodohan yang dirinya perbuat. Tidak sadar Juhyun mengelus perutnya pelan. Dalam batinnya, ia sungguh meminta maaf atas masalah yang terjadi.

Dari belakang, tangan seseorang muncul memberikan susu cokelat kepada Juhyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari belakang, tangan seseorang muncul memberikan susu cokelat kepada Juhyun. Tangannya bertumpu pada meja kantin hingga membuat deru napasnya mengenai telinga Juhyun tanpa permisi.

Dari wangi parfumnya, Juhyun telah tahu siapa itu. Marcus. Tanpa permisi, Marcus mengecup pipi Juhyun dan segera duduk di sampingnya dengan wajah tanpa ekspresi. Beberapa bawahannya mencuri-curi pandangan pada kami. Sedangkan Joy yang berada di depan Juhyun, refleks berdeham dan pergi meninggalkannya.

"Bagaimana dengan kondisimu? Apakah sudah mendingan?" ucap Marcus sembari menyesap kotak susu putih di genggamannya.

'Akhirnya kau mendengarkanku untuk tidak minum kopi dalam jumlah banyak,' batin Juhyun.

Juhyun pun mengangguk dan menyenderkan kepalanya pada bahu Marcus.

"Aku baik-baik saja. Masih bisa ikut menemanimu di misi ini."

Tangan Marcus bergerak untuk mengelus rambut panjang Juhyun yang berwarna cokelat, "Kau masih mengkhawatirkanku?"

'Aku mengkhawatirkan kamu dan anak kita.' 

[S] Blood Rose : QBZ 95Where stories live. Discover now