Nineteen

4K 308 55
                                    

Tubuh Jaehyun mulai diseret secara paksa dan cenderung sangat kasar, tidak ada kelembutan disana. Tetapi kali ini terasa lebih parah dari pada biasanya, entahlah. Bagi Jaehyun, semua yang pak tua itu lakukan sama saja kasar dan menyiksa membuat dirinya merasa ingin mati saat itu juga. Persetan dengan masa depan indah, satu keinginan yang ia harap dikabulkan oleh Tuhan adalah kebahagiaan abadi.


Bruak!!!

Yunho menghempaskan tubuh anaknya ke lantai dasar dengan sangat keras membuat kepala Jaehyun membentur dinding disana, mengakibatkan luka robek di area kening. Darah segar pun seketika mulai mengalir dengan jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit itu. Seolah tidak perduli lagi, Yunho mengayunkan kakinya dan menendangi tubuh lemas Jaehyun tanpa ampun.

Bugh!!

Bugh!! Bugh!!


Ia melakukannya secara berulang kali, benar benar kelakuan seperti makhluk jahanam yang paling tertutup, bahkan iblis pun seketika tobat ketika melihat kelakuannya. Kedua bola mata Jaehyun sudah tertutupi oleh emosi yang sangat membara sebab Yunho sangat murka akan peristiwa tadi. Dirinya tidak suka apabila mainannya mencoba untuk kabur darinya. Tidak puas sampai disana, Yunho merendahkan tubuhnya kemudian mencengkram kuat kerah kemeja Jaehyun dan menghajar wajah si manis.

Jaehyun mencoba untuk melawan dengan mencengkram dan menahan tangan sang Ayah, namun tenaganya kalah jauh. Justru pukulannya semakin bertambah kuat akibat dirinya melawan. Tubuh nya kembali terhempaskan dengan kondisi wajah luka-luka.

Ia sudah tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Jaehyun tidak melawan saat orang itu mengikatnya di sebuah tiang dengan kencang seolah-olah ingin menghentikan jalur darah pada nadi di tangannya. Tidak ada harapan lagi untuk saat ini. Menunggu Johnny untuk datang sepertinya sudah terlambat.

Atau mungkin, Johnny tidak datang? Haha, entahlah Jaehyun tidak perduli.

Yunho melebarkan kaki Jaehyun lalu memasukkan kejantanannya ke dalam. Ia menyetubuhi Jaehyun bagaikan ia sedang menyetubuhi seorang jalang siap pakai. Tidak ada kelembutan disana. Jaehyun menggigit kuat bibirnya menahan semua rasa sakit yang di terima olehnya. Entah itu secara fisik maupun mental.

Bocah malang itu menundukkan kepalanya dan melihat perutnya yang bisa dirasakan sedikit membuncit walau tidak begitu terlihat. Seketika seluruh rasa sakitnya berangsur-angsur berkurang. Jaehyun mulai memiliki semangat lagi dan semua itu berasal dari anaknya. Ia sekarang memiliki tujuan hidup.

"Aku harus bertahan demi anakku!"

:  :


Yunho sudah selesai urusannya dengan tubuh Jaehyun, dan tampak bocah malang tersebut tidak sadarkan diri. Dilepaskan seluruh ikatan yang menahan gerak tubuh Jaehyun sampai badan lemas si manis terbebas dari semua benda nista tersebut. Dipikirnya akan ada rapat yang harus dirinya hadiri, Yunho sesegera mungkin mengenakan pakaiannya.

"Ya? Sebentar lagi aku sampai disana, tunggu saja brengsek!" ucapnya yang tengah berbicara dengan seseorang disebrang sana menggunakan ponsel.

Karena terlalu fokus pada urusannya sendiri, pria tua itu sampai tidak menyadari jika dibelakang sana sudah berdiri bocah yang selama ini dirinya siksa habis habisan. Jaehyun berdiri dengan kaki yang sedikit pincang lalu mengambil sebuah tongkat baseball secara perlahan agar tidak menimbulkan suara apapun.

"Iya-iya, sepuluh menit lagi aku sampai!!" Lalu Yunho menutup pembicaraannya bersama dengan bawahannya secara sepiak dan segera berbalik badan untuk mengambil jaketnya.

"Surprise you motherfucker!!!"

"HA—"

BUAKH!! BUAKHH!

❝ 𝐌𝐢𝐧𝐞 ❞-𝙹𝚘𝚑𝚗.𝙹𝚊𝚎 Where stories live. Discover now