Four

16.1K 1.1K 80
                                    

Tubuh Jaehyun terhentak hentak karena Johnny yang semakin kuat menggenjotkan penisnya ke lubang Jaehyun.

"Aaakkhh.. hhh nghhh lelahh mmmhh aahhh s-sakit uugghh,"

Tubuhnya sudah terlampau lelah karena sedari tadi Johnny tidak berhenti menggempur lubangnya. Hanya lirihan serta desahan kecil yang mampu di keluarkan Jaehyun, tenggorokannya juga sudah sakit dan kering. Ngomong-ngomong lubang Jaehyun sudah terasa sangat sakit sampai hampir mati rasa.

"NGGHHHH!!"ini sudah kesekian kalinya Jaehyun keluar. Entahlah, ia sudah keluar sebanyak berapa kali, tak terhitung kan.

"AARRGHH!!"Johnny memuntahkan spermanya sambil meremas dua bongkahan pantat Jaehyun yang kenyal nan padat.

Johnny menarik penisnya keluar dari anal Jaehyun lalu mengecup pelipisnya. Tangannya mengusap lembut rambut lepek Jaehyun.

"Lelah hum?"tanya Johnny.

Jaehyun menganggukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya. Johnny hanya tersenyum tipis lalu beranjak dari atas ranjang dan memakai bathrobe.

Johnny ingin mengajak Jaehyun mandi bersama namun ia mengurungkan niatnya, karena saat Johnny menoleh ke arah ranjang, ia melihat Jaehyun sudah tertidur pulas. Astaga, bayi ini.

Johnny keluar dari kamar dan memanggil beberapa pelayan untuk membersihkan tubuh Jaehyun, dan memakaikannya piyama yang sudah di sediakan.

Johnny membersihkan dirinya. Setelah itu ia pergi ke arah dapur, mencari sesuatu yang bisa di makan. Perutnya terasa kosong. Saat ia sampai di dapur, Johnny melihat Renjun yang sedang duduk di kursi makan dengan wajah memerah, seperti ekspresi errr.. terangsang?

"Apa yang kau lakukan di sini? Di mana Jaemin?"tanya Johnny sambil meratakan selai strawberry di atas rotinya.

"Hhh.. i-injun mmhh t-tidak hhh injun tidak tahu hahh,"jawab Renjun dengan susah payah seperti menahan desahan.

Johnny hanya mengangguk pelan lalu memakan rotinya dengan sangat santai sambil duduk berhadapan dengan Renjun. Tak perduli jika pemuda manis di depannya ini sedang tersiksa. Toh, ia malah menikmati pertunjukan gratis ini, kkkk~

"Menikmati mainannya, sayang?"

Tiba-tiba Jaemin muncul dan berjalan mendekati Renjun dengan seringai di wajahnya.

"M-master hhh.. p-please mmhh s-stop.."mohon Renjun dengan wajah memelasnya namun di balas decakan kesal dari Jaemin membuat si manis menjadi bungkam dan menunduk.

"Oh hai Johnny, sejak kapan kau di sini??"tanya Jaemin dengan wajah sumringah. Melupakan Renjun yang sedang memohon.

"Baru saja,"jawab Johnny. "Jangan terlalu keras dengannya. Ingatlah nasihatku yang dulu saat ia masih baru di sini. Jangan pernah melupakan nasihat itu,"lanjutnya.

"Ya ya ya.. aku akan mengingatnya." Jaemin membalasnya dengan wajah malas.

"Baiklah. Terimalah balasanku karena sudah berani menggodaku sejak awal." Jaemin langsung menggendong Renjun seperti karung beras sedangkan Renjun hanya berusaha melawan dengan sisa tenaganya. Johnny menggelengkan kepalanya, melanjutkan acara 'mari memakan roti dengan selai strawberry' yang sempat tertunda.

- di kamar Johnny -

Jaehyun sedang terbaring di atas ranjang sambil mengerjapkan matanya. Ia melihat ke langit-langit kamar dengan wajah bengongnya. Maklum, nyawanya belum pulih sepenuhnya.

Yap, Jaehyun baru saja bangun dari tidurnya. Ia meringis pelan karena merasa ngilu, perih, dan sakit pada lubangnya. Jujur saja Jaehyun masih ingin istirahat namun sialnya, ia justru terbangun dan sulit tidur kembali.

❝ 𝐌𝐢𝐧𝐞 ❞-𝙹𝚘𝚑𝚗.𝙹𝚊𝚎 Where stories live. Discover now