Twelve

11.9K 924 92
                                    

Di pagi hari, Jaehyun membuka perlahan kelopak matanya dan merasakan ada yang kosong. Ia segera menoleh ke sekitar, tidak ada Johnny di sana. Perasaan sedih mulai terasa di hatinya.

cklek

Jaehyun menoleh ke arah pintu, mendapati Jungwoo yang berdiri di sana sembari tersenyum tipis ke arahnya. Jungwoo pun melangkah mendekat ke arah Jaehyun dan mulai membersihkan tubuh itu dengan sangat telaten.

"D-di mana Daddy?"tanya Jaehyun.

Jungwoo menatap Jaehyun sekilas kemudian melanjutkan kegiatannya. "Tuan sedang ada urusan di pagi hari."

Jaehyun mengangguk, paham.

Setelah semuanya selesai, Jaehyun keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan untuk sarapan pagi.

Ketika ia sarapan, perutnya terasa sangat mual namun ia tahan. Mungkin karena masuk angin? Bisa jadi, bukan. Tetapi rasa mual ini semakin menjadi-jadi membuat dirinya tak tahan dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Hoek.. hoek.."

Jaehyun memuntahkan semuanya. Nafasnya terengah-engah, dan belum sempat mengambil nafas ia sudah muntah lagi. Terus sampai beberapa kali dan sekarang tubuhnya benar-benar lemas.

Ia menggapai pembilas, dan membilas seluruh muntahannya. Dengan susah payah, ia berdiri dan berjalan. Dan di saat ia membalikkan badan, ternyata di sana ada Mark.

"Astaga!!!" Jaehyun sedikit berteriak karena ia sangat terkejut.

Namun Mark hanya menatapnya lurus kemudian berbalik dan pergi, tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Jaehyun memegang dadanya karena jantungnya sekarang berdegup kencang.

Mark sialan.

Bagaimana jika Jaehyun memiliki riwayat penyakit jantung kemudian tiada?


"Aaaaaaaa!! Aku tidak mau!!"

Terdengar suara teriakan yang amat familiar di telinga Jaehyun, berasal dari ruang tengah sana. Dengan segera ia pergi ke ruang tengah.

Di sana Jaehyun melihat Doyoung dan dua orang pria dan wanita sedang berusaha menyeretnya.

"Hyung!!!!" Doyoung segera berlari ke arah Jaehyun dan memeluknya.

Pria dan wanita itu melihat ke arah Jaehyun dan mereka terkejut. Entah terkejut karena apa Jaehyun juga tak tahu. Dan dengan segera mereka merubah ekspresi terkejutnya dengan ekspresi biasa saja.

Mencurigakan.

"A-ada apa??"tanya Jaehyun pada Doyoung.

"Mama dan Papa memaksa ku untuk mengikuti mereka! Aku tidak ingin!!"jawab Doyoung sembari mengeratkan pelukannya.

"Mereka orangtua mu?" Doyoung pun menganggukkan kepalanya.

Jaehyun menggigit bibir bawahnya, bingung. Ia tak tahu harus bagaimana.

"Apa yang noona lakukan di sini?" Suara berat itu mengalihkan seluruh atensi mereka.

Johnny berjalan mendekat dengan gaya arogannya, menatap sang kakak dengan datar dan juga tajam.

"Aku? Tentu saja menjemput anakku, bodoh!" Terlihat jelas bahwa hubungan mereka tak baik, terlihat dari bagaimana cara mereka berbicara.

"Anakmu tak ingin pulang bersama mu, biarkan ia tinggal di sini." Johnny melirik ke arah ponakannya sekilas kemudian kembali menatap kakaknya.

"Mana bisa aku meninggalkan anakku bersama dengan seseorang yang sangat berbahaya seperti mu?" Seketika Johnny menggertak kan giginya, ia marah dengan ucapan kakaknya.

❝ 𝐌𝐢𝐧𝐞 ❞-𝙹𝚘𝚑𝚗.𝙹𝚊𝚎 Where stories live. Discover now