54. Siapa?

341 24 5
                                    

Happy reading....















ANITA POV

Pagi ini Marta mengajakku berkeliling. Kali ini kami mengunjungi sebuah villa bekas rumah nenek dulu. "Kamu kok tau dulu nenek tinggal disini?" Tanyaku. Bukannya menjawab, dia malah menatapku sambil tersenyum.

"Ditanyain malah senyum-senyum gtu" balasku.

"Anita?!" Seorang wanita sebaya dengan mama menghampiriku. Wanita dengan pakaian kebaya dan kamben khas Bali itu adalah teman nenek.

"Bu Made" balasku. Dia langsung memelukku.

"Sudah bajang (dewasa) sekali sekarang ya, waktu terakhir kesini masih kecil" kata Bu Made.

"Ini siapa Nita?" Tanyanya sedikit terkejut menatap Marta.

"Suami Anita bu" jawabku. Marta mengulurkan tangannya seraya tersenyum ramah.

"Nama saya Gilang bu, suami Anita" kata Marta. Bu Made membalas uluran tangan Marta.

"Panggil saja Bu Made" balas Bu Made.

"Bu, Anita pamit dulu yaa, mau keliling-keliling dulu" kataku.

"Oh iya-iya, hati-hati" kata Bu Made.

~~~~~~~~~~~~~~~~

AUTHOR POV

Gilang dan Anita melajutkan perjalanan mereka. Saat ini Gilang mengajak Anita ke tempat bermain Anita semasa kecil dulu.

"Kamu kok tau semuanya sih? Siapa yang ngasi tau?" Tanya Anita penasaran.

"Ada aja" balas Gilang sambil mengelus pelan rambut Anita.

"Dulu kakek buatin aku ayunan disana" kata Anita mengingat masa kecilnya saat disini.

"Terus disana itu, di kali kecil itu, dulu aku sering mandi disana" Anita sedikit terkekeh mengingat hal itu.

"Dulu aku tu anak yang nakal tau, sama kaya kamu" kata Anita.

"Lho kok sama kaya aku sih?" Kata Gilang.

"Saking nakalnya, waktu aku belum bisa berenang, aku sempet tenggelem tuh di kali itu, awalnya mama udah ngelarang aku untuk deketin kali itu kalau buka sama papa sama kakek, saking penasarannya, aku coba turun kesana makin kesana kok makin dalem gtu? Akhirnya seketika itu gelap semua" kata Anita sambil tertawa. Gilang yang mendengarnya pun ikut tertawa.

"Pas baru buka mata, ternyata aku udah dikamar, mama udah ambil ancang-ancang buat ceramahin aku, papa langsung bilang ke mama kalau itu semua bukan salah aku" mereka berbincang sambil berjalan menyusuri pinggiran kali itu.

"Waktu itu juga pernah, aku lagi main nih sama temen aku, kalau gak salah namanya Ayu, tinggi aku sama Ayu itu hampir sama. Sama-sama pendek maksudnya" Anita terkekeh.

"Dia tuh tiap main sama aku selalu bawa mainan baru, sedangkan aku tu gak pernah di beliin mainan sama papa, kata papa main sama alam lebih asik" kata Anita mengikuti logat sang Ayah.

"Terus-terus??" Tanya Gilang penasaran.

"Nah waktu itu, aku pingin minjem mainannya dia, tapi dia gak bolehin, emang dasar sih orang pelit. Entah kenapa waktu itu aku kepikiran sama ke jadian waktu aku tenggelem di kali itu" kata Anita.

"Pas banget tu kan, kita mainnya di pinggir kali, karena kesel gak di kasi pinjem mainan diem-diem aku dorong dia" kata Anita sambil tertawa.

Gilang menggeleng tak menyangka. "Kamu keterlaluan ih" kata Gilang.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang