11. Teori bumi bulat.

771 77 16
                                    

ANITA POV

Aku baru saja memarkirkan mobilku dan sekarang aku akan memasuki halaman sekolah.

Namun kejadian aneh mulai terjadi. Marta lewat didepanku. Mungkin itu biasa saja bagi kalian tapi aneh bagiku, baisanya dia selalu menyapaku atau menggodaku jika dia bertemu denganku tapi kali ini tidak.

Aku menatap kearahnya dia membalas sekilas tatapanku lalu melangkah pergi.

~~~~~~~~~~~~

"Lin" panggilku yang hanya dibalas deheman.

"Lo tau Marta kan?" Tanyaku.

"Tau, berondong lo itu?" Tanya Linda yang sibuk dengan berkas-berkas di atas mejanya.

"Eh...dia bukan brondong gue, dia itu cuma murid gue" kataku.

"Iya-iya bu Anita, ada apa dengan murid kesayanganmu itu?" Tanya Linda.

"Bukan kesayangan!" Kataku.

Linda hanya terkekeh. "Oke-oke, kenapa sama dia?" Tanya Linda

"Dia berubah gtu loh Lin" kataku.

"Berubah gimana?" Tanya Linda.

"Mungkin hukuman gue kali ini berhasil ngubah dia deh, dia yang biasanya suka goda-godain gue tadi pas ketemu gue dia diem aja, tapi gue agak ngerasa aneh sih" kataku.

"Ciee...yang berharap di godain" kata Linda.

"Gue gak berharap kok" elakku.

Siapa juga yang berharap, aku kan cuma ngasi tau doang dia itu berubah.

"Udah-udah, lo gak bisa diajak bercanda banget Nit" kata Linda sambil terkekeh.

Dari pada dia terus menertawakanku, aku memutuskan keluar dari ruangan itu.

"Eh tunggu Nit, yahh....ngambek dia" kata Linda.

~~~~~~~~~~~~

AUTHOR POV

Sekitar jam 12 siang, para guru di perintahkan untuk menghadap kepala sekolah.

"Saya mengumpulkan setiap perwakilan untuk datang keruangan saya, hari ini kita sudah mendengar kabar duka dari ibu rita atas kematian suami beliau, untuk itu saya berencana bersama kalian semua untuk melayat kerumah duka hari ini" jelas kepala sekolah.

"Baik pak" balas seisi ruangan serempak.

"Nit, gue ikut sama lo ya" kata Linda.

"Sip" balas Anita.

"Anita, kamu mau ikut denganku?" Tanya Adhitya.

"Untuk sekarang gak deh Dit, Linda mau ikut sama aku juga soalnya" balas Anita

"Oke gapapa, kamu hati-hati dijalan ya" kata Adhitya

"Iya makasi" balas Anita.

~~~~~~~~~~~~

"Oh iya, hampir aja aku lupa ada jam di kelas bahasa 1 hari ini" gumam Nita.

Di dekat pagar sekolah Anita melirik kekanan kekiri mencari seseorang yang bisa ia mintai bantuan. Sedangkan guru-guru yang lain sudah bersiap akan berangkat.

Tiba-tiba Gilang lewat dihadapannya. "Marta! Bisa kemari sebentar?" Teriak Anita pada Gilang. Namun yang dipanggil memberikan tatapan sinis lalu pergi tak menghiraukan anita.

Anita mengerutkan dahinya bingung dengan kelakuan muridnya yang satu ini. Untungnya setelah itu Bagas muncul. Tampaknya dia menyusul Bilang.

"Bagas! Sini bentar" pinta Anita. Dengan sedikit berlari bagas menghampiri Anita.

Martanita [END]Where stories live. Discover now