24. Mahasiswi kecentilan

671 49 4
                                    

ANITA POV

Rutin tiap tahunnya sekolah kami kedatangan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai universitas untuk melakukan penelitian. Seperti tahun lalu kami kedatangan mahasiswa jurusan biologi sebanyak 3 orang.

Termasuk kali ini sekolah kita terpilih menjadi tempat penelitian mahasiswi jurusan bahasa dan sastra indonesia. Pak Sahid, komite sekolah ini, mengantarkan seorang mahasiswi keruanganku. Pak Sahid menjelaskan bahwa mahasiswa itu akan mengajar disini selama kurang lebih 3 minggu.

"Silakan duduk" kataku pada mahasiswi itu.

Dia duduk berhadapan denganku. "Perkenalkan nama saya DEA ANASTASYA" dia mengulurkan tangan padaku dan aku membalasnya.

Terlihat dari penampilannya, dia menggunakan kemeja ketat dan rok yang sama ketatnya. Polesan makeup-nya menururku terlalu menor, lipstik merah merona, bedak yang sangat tebal hingga membuat warna kontras antara wajah dan lehernya. Maafkan ke julitanku tuhan...Skip

"Dari jurusan bahasa dan sastra indonesia?" Tanyaku.

Dia mengangguk mengiyakan. "Kamu sudah pernah melakukan penelitian sebelumnya?" Tanyaku.

"Ini yang kedua kalinya bu" balasnya.

"Baguslah, mulai besok kamu bisa mengajar disini" aku menyodorkan selembar kertas.

"Itu jadwal mengajar saya disini" kataku.

"Baik bu, terimakasih, saya juga mohon bimbingan ibu" katanya.

"Iya, saya akan membimbingmu menuju jalan yang benar dea" batinku.

"Iya tentu saja" balasku.

~~~~~~~

Marta sedang sibuk memainkan ponselnya. "Mulai besok aku akan beehenti mengajar" kataku.

Dia sontak bangun dan mendekat kearahku. "Kenapa? Apa kau akan pindah?" Tanyanya.

Aku menggeleng. "Akan ada mahasiswi yang menggantikanku, hanya untuk 3 minggu, jadi aku harap kau menjaga sikapmu selama dia menggantikanku" kataku.

Dia mengacungkan dua jempol padaku. "Ini sudah malam lebih baik kita istirahat" kataku.

~~~~~~~~~

AUTHOR POV

Di sebuah ruangan tampak anita tengah menjelaskan sesuatu pada Dea.

"Jadi itu materi yang harus kamu ajarkan selama 3 minggu, jadi untuk itu saya harap murid-murid saya mudah mengerti pelajaran dari kamu" kata anita.

"Baik bu" balas dea.

Tok...tok...tok...

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang lelaki bertubuh tinggi, rambut hitam legam dan kulit putih. "Selamat pagi bu" sapa lelaki itu.

Dea yang melihat ketampanan paripurna di hadapannya tak melepaskan pandangannya sedetikpun pada lelaki itu.

Lelaki itu mendekati anita. "Udah sarapan bu?" Tanyanya.

"Sudah" balas anita singkat. Maklum ini jam istirahat jadi para siswa lebih memilih diam diluar kelas sama seperti halnya gilang yang kini sedang ada di ruangan anita.

"Mau saya beliin sesuatu bu?" Tanya gilang.

"Ohh, gak perlu repot-repot" balas dea.

Anita dan gilang mengerutkan keningnya bingung. "Saya nanya sama bu anita, maaf" kata gilang.

Tampak dea merutuki dirinya karen malu. "Makanya klo nanya itu tujukan ke siapa, biar jelas" kata anita.

Gilang hanya menyengir. "Bu, saya pamit dulu ya" kata gilang.

Martanita [END]Where stories live. Discover now