Dua

1.9K 99 8
                                    

Sudah berjalan satu bulan setelah kejadian luffy bangun dari sakitnya, dan sudah satu bulan juga aku seperti cacing kepanasan setiap melihat senyuman bodoh khasnya. Hari ini kita berlabuh di suatu kota yang cukup besar. Kita semua berencana untuk berlibur sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Hotel tempat kami menginap juga cukup besar, kali ini aku membiarkan mereka untuk sedikit boros. Harta karun kita tidak akan habis kalau hanya untuk bersenang senang seperti ini sesekali.

Aku meletakan tas belanjaanku di kamar, ah iya aku sekamar dengan chopper. Kenapa tidak dengan robin? Tidak, aku memberinya kesempatan sekamar dengan pacarnya. Haha bukan Zoro, jangan kaget kalau Franky lah yang membuat Robin luluh. Memang banyak yang mengira Robin akan bersama Zoro, tapi tidak. Zoro terlalu malas untuk berpacaran, dia lebih sibuk dengan pedang pedangnya. Zoro hanya akan bersama Sanji hahaha bercanda. Dan luffy? Iya dia bersama Usop dan Brook, trio berisik tapi yang membuat kapal menjadi lebih bersemangat. Jangan tanyakan perkembanganku dengan Luffy, sama sekali tidak ada kemajuan. Sangat menyedihkan bukan?
"Nami, aku akan keluar sebentar bersama luffy usop. Mau ikut ?" Ajak chopper. Chopper bisakah kamu pergi bersama usop saja & biarkan aku berdua bersama luffy?
"Kemana chopper? Bukannya tadi pagi kalian sudah pergi bersama?" Jawabku. Tadi memang jawabanku tapi dalam hati.
"Mau cari makan" ucap chopper sambil menggendong tas kecilnya. "Ayo ikut saja. Robin bersama Franky. Jangan tanya Zoro, dia pasti tidur. Sanji & brook pergi dari siang belum pulang. Kamu akan sendirian di sini kalau tidak ikut" sambungnya lagi.
"Oke. Aku ikut kalian".

Aku makan bersama grombolan berisik ini. Tapi aku cukup suka dengan pilihan tempat makan kali ini. BBQan di pinggir pantai, sambil melihat hamparan laut & dibawah bintang. Melihat luffy tertawa lepas juga termasuk kebahagiaanku malam ini. Oh ya, dia sangat tampan. Mengenakan kaos lengan panjang hitam & celana panjang warna senada. Aku baru menyadari ternyata punggung luffy juga terlihat besar. Jauh sekali dari kesan bocahnya selama ini.
"Oii luffy, kenapa dengan pakaianmu?" Tanya Usop. Aku mengarahkan pandanganku ke arahnya. "Chopper membelikannya tadi pagi untukku. Cocokkan untukku?" Jawabnya dengan mulut penuh makanan. Reflek aku mengambil tisue kubersihkan sisa makanan di pipinya. "Terima kasih, Nami" cengirnya. Jantungkuuuu. "Chopper kenapa pilih kasih sekali? Aku juga mau" protes usop. "Usop, harta karun selanjutnya kalau dapat ku belikan baju untukmu" jawab chopper. "Boleh kan Nami?" Sambung chopper lagi. "Hmmm" jawabku singkat. "Nami, aku tidak suka bajumu hari ini" sambung luffy tiba-tiba. Ini kenapa makan malam kita jadi membahas perbajuan sih??? "Kenapa memangnya?" Jawabku. Luffy melepaskan kaos lengan panjangnya dan memakaikannya padaku. Pdhal aku berpakaian seperti biasanya, crop tengtop + celana pendek. "Lu luffy" kataku sebelum dipaksa luffy menggunakan kaosnya. "Lihat sekelilingmu, mereka melihatmu seperti kau akan dimakan" katanya cuek sambil melanjutkan makannya. "Bodoh, kamu tidak pakai baju bisa kena flu" kataku. Jantungku akan meledak kalau kalian tanya bagaimana kabarnya. Aku melihat ke arah chopper yang tersenyum menggoda, usop tidak peduli dengan perbuatan luffy yang spontan ini. "Usop, aku ingin ke toilet tapi aku takut. Antarkan aku" ajak chopper. "Jangan seperti anak kecil,mereka yang harusnya takut melihatmu bukan kamu" jawab usop asal. Chopper menarik tangan usop "ayolah usop".
Dan sekarang, tersisalah aku dengan luffy. Bukan, aku sendiri & luffy dengan makanannya. Aku masih berdebar. Wangi luffy menempel denganku. Aku suka wanginya, segar dan sangat laki laki. Bolehkah aku tidur dengan bajunya malam ini?
"Nami, makanlah" luffy menyodorkan sendok kearahku. Jantungku tidaaaakkkk jantungku. "Ah ee aa apaa ?" Aku kehilangan akal sehatku. "Aaakkk" luffy dengan senyuman khasnya. Aku membuka mulutku, segera sendok dari luffy masuk di mulutku. Aku yakin pasti wajahku sangat merah. Luffy membuatku gila.
"Enak kan? Aku sudah kenyang sekali tapi masih bersisa. Sayang kalau dibuang" sambung luffy. Hatiku yang tadinya berbunga bunga tiba tiba menjadi kering kerontan. "Maksudmu aku ini tempat sampah?" Aku memukul kepala luffy. Sebelum mengenai kepalanya luffy mencegahnya dengan menangkap tanganku. "Nami, aku ini sudah dewasa. Jangan memukul kepalaku terus seperti anak kecil" katanya. Jantungku seakan berhenti. Luffy melepaskan genggamannya, lalu tersenyum kearahku. Matilah kau namiiiiii.
"Nami, aku kedinginan. Ayo kita pulang duluan. Chopper usop lama sekali. " katanya yang hanya bisa aku jawab dengan anggukan kepalaku. Luffy berjalan mendahuluiku untuk membayar makanan kita. Ini seperti kencan bukan? Kenapa aku sangat suka dengan perlakuan luffy malam ini.

Aku berjalan berdua bersama luffy. Tanpa ada yang mengobrol, ah luffy mengajaku berbicara tapi aku tidak sanggup menjawabnya. Hanya anggukan & gelengan saja.
"Nami, badanmu itu ternyata kecil. Bajuku sampai longgar dibadanmu" kata luffy.
"Iya kah?" Jawaban macam apa itu namiiiii.
"Iya. Kamu seperti menggunakan dress. Tapi aku menyukainya sih daripada kamu menggunakan baju terbuka" jawabnya masih dengan nada polosnya. Aku diam mematung. Jantungku sangat tidak bisa diajak untuk bekerjasama. Rasanya jantungku tidak sinkron dengan kakiku.
"Nami?" Luffy menoleh kearahku. Aku menutupi wajahku yang benar benar merah padam ini. Luffy berjalan menghampiriku.
"Nami? Kamu sakit? Ada apa?" Tanyanya lagi. Aku masih diam menundukan pandanganku. Entah kenapa rasanya lemas sekali. "Oy namiiii" panggil luffy lagi. Tangan luffy menyentuh dahiku, ah aku bisa pingsan kalau seperti ini terus. "Aa aku baik baik saja luffy" kataku terbata bata. Luffy berjongkok membelakangiku. "Naiklah" suara luffy tiba tiba terdengar serius. Aku menurut saja. "Makanlah yang banyak, aku seperti menggendong kapas saja" kata luffy. Aku meletakkan kepalaku dipundaknya. "Aku tidak berat?" Tanyaku malu malu. "Hahaha nami, kamu ringan sekali. Makan yang banyak" luffy cekikikan dengan jawabanku. "Kalau aku menggendut bagaimana?"tanyaku.
"Memangnya kenapa?"
"Tidak akan ada laki laki yang mau denganku, bodoh" jawabku.
"Aku kan temanmu, nanti akan kucarikan laki laki baik untukmu. Tenang saja" jawabnya dengan cerianya. Apakah kalian mendengar suara pecahan? Itu hatiku. Hancur berkeping keping mendengar jawaban luffy.
"Aku tidak mau kalau itu kru kapal kita" jawabku dengan nada sedikit kecewa.
"Hahaha baiklah baiklaaah. Aku akan meminta rekomendasi teman teman hancock". Lagi lagi hatiku terasa teriris. Hancock ya ..
"Bodoh, kau mau menjodohkanku dengan teman shicibukainya? Ah luffy, kamu sangat dekat dengan hancock ya? Dia kekasihmu?" Bodoh nami, selamat menikmati kehancuran hatimu.
"Hahaha iya, Hancock sangat baik denganku. Kekasih? Apakah dia menyukaiku?" Tanyanya polos. Kenapa kamu selalu sepolos ini sih lufffyyyyy.
"Entahlah. Kalaupun iya, seleranya sangat rendah". Dan seleramu juga sangat rendah namiiii.
"Namiiiii. Aku tidak membutuhkan kekasih, asal kalian semua baik padaku itu sangat berarti bagiku. Entah itu hancock, robin ataupun kamu nami, aku akan melindungi kalian karena kalian baik padaku". Baiklah aku harus mengakui aku menangis, tapi luffy tidak tau kok. Aku sedih, sangat sedih. Aku bertepuk sebelah tangan tanpa harus mengatakan. Aku mengeratkan pelukanku pada dada bidangnya. Tidak apa kalau harus aku yang hanya mencintai, asal selalu melihat senyummu.

My Captain ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang