[17] Soon

7.8K 1.2K 437
                                    

⋆·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.⋆·. ☾ .·⋆.

"Kau terlihat sangat kacau."

Ginny yang tadi meletakkan kepalanya di atas meja makan The Great Hall langsung mendongak melihat Luna dengan pandangan bertanya di sebelahnya.

"Aku... tidak bisa tidur tadi malam,"katanya.

"Ada apa? Terganggu oleh wrackspurts?"tanya Luna penasaran. Bukan tipikal Ginny yang tidak bisa tidur seperti ini. Rumahnya dipenuhi oleh sejumlah kakak laki-laki yang bisa menjadi sangat bising membuat gadis itu kebal dengan situasi sekacau apapun. 

Ginny menggeleng pelan, "Hanya memikirkan beberapa hal."

"Apa itu tentang Harry?"tanya Luna dengan suara lembut.

Gadis berambut merah itu menatap Luna dengan pandangan tersesat, "Aku merindukannya. Sangat."

Luna menatap Ginny pengertian, "Apa yang paling kau rindukan darinya?"

"Semuanya,"kata Ginny pelan, "Ini sangat egois. Aku tahu bukan hanya aku yang khawatir pada Harry. Kau juga pasti sangat merindukannya. Aku tahu aku juga seharusnya memikirkan tentang Ron dan Hermione. Percayalah, aku sangat mengkhawatirkan mereka semua."

Ginny memberi pandangan putus asa, "Tapi aku baru saja mendapatkan Harry. Aku baru saja mengetahui bagaimana rasanya disayangi oleh Harry..."

"Ginny..."balas Luna hendak menyanggah, "Harry selalu menyayangimu. Mungkin setahun terakhir ini dengan cara yang berbeda, tapi dia selalu menyayangimu. Selalu."

Ginny mengusap wajahnya kasar, "Pikiranku sedang kacau."

"Hey, tidak apa. Kau khawatir dan itu sangat wajar. Mungkin aku tidak tahu persis perasaanmu sekarang. Aku jelas tidak pernah memiliki kekasih yang pergi entah kemana dan menemui bahaya yang entah apa,"kata Luna memunculkan tawa kecil dari Ginny, tapi Luna masih bisa melihat mata sedih Ginny.

"Tapi, aku kenal Harry dan aku tahu dia akan melakukan apapun untuk selamat dari semua ini, supaya dia bisa kembali lagi padamu. Karena bukan hanya kau yang baru mendapatkan Harry, Harry juga baru mendapatkanmu,"lanjut Luna.

Mata Ginny berair, "Luna..."

"Apa kau butuh sebuah pelukan?"tanya Luna membuka tangannya lebar-lebar. Ginny langsung dengan cepat memeluk sahabatnya itu. 

"Dengan kata-katamu tadi, kau secara resmi menjadi penggiring wanita di pernikahanku dengan Harry nanti,"kata Ginny di bahu Luna.

GlassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang