🌸12🌸

2K 278 68
                                    

Pemilik kediaman, Oyakata-sama berjalan di iringi kedua anaknya──Hinaki dan Nichika. Suasana hening. Tertuju kepada pemimpin kisatsutai.

"Pagi semuanya"

"Hari ini cuacanya indah ya"

"Apakah langitnya berwarna biru?" ( Iya pak, kalo kuning mendung namanya )

"Dengan orang-orang yang sama... kita bisa mengadakan rapat selama enam bulan sekali. ini sangat membahagiakan"



Penuturan kata yang halus. Seolah menghipnotis semua orang untuk melihatnya.

Tanjirou kebingungan. Lebih tepatnya ia bertanya-tanya soal luka di dahi Ubuyashiki.

'Luka? tidak, itu penyakit? orang ini adalah oyakata-sama?'

Secara tiba-tiba kepala Tanjirou bertemu dengan bebatuan akibat dorongan Sanemi. Awalnya Tanjirou terkejut, namun ia terhenti kala semua hashira menunduk pada oyakata-sama. Bahkan [Name] juga begitu. Walau posisi gadis itu lebih ke belakang.

"Kami merasa senang bisa hadir dihadapan anda. kami berharap anda selalu bahagia" intonasinya melembut. Tanjirou sampai heran. Orang yang terlihat kasar ternyata memiliki sisi baiknya sendiri.

"Arigatō Sanemi" oyakata-sama membalasnya.

"Sebelum membahas mengenai Kamado Tanjirou yang membawa iblis dan gadis ini. saya ingin mengetahui penjelasan anda. apa anda berkenan?" Sanemi seakan mewakili seluruh pertanyaan para hashira.

"Begitu ya... maaf sudah membuat kalian terkejut. aku sudah memberikan izin kepada Tanjirou dan Nezuko. lalu, aku ingin semua orang menerima mereka"

Penjelasan oyakata-sama tentu membuat mereka terdiam. Terkecuali [Name] yang bisa bernafas lega sekarang. Ia tak perlu mengkhawatirkan soal keselamatan Nezuko di tangan kisatsutai.





"Ah. meski ini permintaan oyakata-sama. namun saya masih enggan menerimanya" penolakan pertama membuat rasa lega [Name] terhenti.

'Oh ya... ada yang namanya penolakan' pikir gadis itu seraya mendengarkan berbagai penolakan atau respon para hashira.

"Aku tidak menerimanya dengan meriah. aku tak bisa menerima pemburu iblis membawa iblis" ujar Uzui dengan gayanya

"Saya menerima segala perintah oyakata-sama!"

"Aku tidak peduli... nanti juga lupa"

'ALASAN MACAM APA ITU MUI?!' [Name] pengen tepok jidat.

"Tidak bisa dipercaya... sejak awal kita semua membenci iblis" seperti biasa, Iguro tak melupakan raut sinis ketika berbicara.

"Saya menghargai anda dari lubuk hatiku. tapi, saya masih belum mengerti! saya menolak!" Kyoujuro berucap dengan penuh semangat.

"Kita adalah kisatsutai yang harus membiasakan iblis. saya berharap untuk menghukum Kamado Tanjirou dan Tomioka... oh, gadis ini juga" manik Sanemi melirik tajam ke arah [Name].

'Ih, ku tusuk juga matamu' perempatan merah kecil terbentuk di pipi [Name]. Mengepalkan tangan seakan siap melayangkan pukulan pada wajah sang pilar angin.

Menanggapi berbagai respon dari para hashira. Oyakata-sama tak kunjung angkat bicara.











"Bagaimana menurutmu. Sakura-san?"

"Eh?" spontan [Name] terkejut tipis. Semua pasang mata langsung tertuju kearahnya.

"Dia??"

"Oyakata-sama, untuk apa bertanya padanya?" Iguro lagi-lagi julid. Enaknya di sumpel apa ya?

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now