🌸53🌸

610 77 66
                                    

Raja iblis ingin menghancurkan kepala gadis itu sebab berani memancing emosinya.

Tapi justru sebuah bola besi kembali menghantam tubuh Muzan.




"Gelombang kejut lebih kuat dari yang kuduga" Gyoumei memutar senjatanya itu.

Sudah sangat luar biasa bahwa beliau masih bisa bergerak setelah terkena gelombang serta kehilangan tangan kirinya.

Muzan ragu bisa menghentikan pilar gila ini. Ia bersiap membelah diri dan kabur dari sini. Ooo tapi obat Tamayo tak akan membiarkan kamu ferguso.








Kedamono no kokyū, go no kiba : Kuruizaki!







"KEMBALIKAN SEMUA NYAWA DAN TUBUH YANG KAU LUKAI, BANGSAAAT!"

Serangan Inosuke membrutal, bersamaan dengan Gyoumei yang juga memojokkan Muzan.




Kaminari no kokyū, shichi no kata : Honoikazuchi no Kami

Hana no kokyū, roku no kata : Uzumomo






Kanao dan Zenitsu turut datang membantu sebisa mereka. Di belakang sana Shinobu dengan Haruka membantu para hashira agar lepas dari kekkijutsu yang ada di dalam sistem saraf mereka.

Untungnya hiasan rambut [Name] terbuat dari bahan nichirin. Karena bentuknya lebih kecil, meminimalisir terkena organ vital.

"Kochou-sama..." Tubuh Haruka bergetar tipis.







[ ⚠️ Bagian ini mungkin membuat pembaca tidak nyaman ]



Tenggorokan Mitsuri tergores hingga organ dalamnya terlihat jelas. Goresan panjang membentang di wajah Iguro dari telinga hingga ke telinga lain.

Luka besar menganga di dada Sanemi. Giyuu dan Muichirou kehilangan tangan kanan mereka. Sedangkan [Name], tau sendiri lah ya :)





***







Di atas gedung, Harumi ditemani Murata mencari keberadaan adik dari si pilar angin.

"Itu dia!"

"Shinazugawa-san!"

Mereka berdua mendekati Genya. Ah ya, adik Haruka itu ingat. Mereka pertama dan terakhir kali bertemu di seleksi akhir.

Waktu itu Genya memarah-marahi Harumi hanya karena gadis itu membunuh iblis yang hampir melukai Genya. (Chapter 7)

Oke, lupakan itu.

Nampaknya sulit jika harus membawa Genya turun untuk menemui Shinobu.

Takutnya ni anak tewas duluan. Di lempar dari atas juga kaga mungkin.

Harumi berdecak, ia mengeluarkan katana. "Aku akan melakukannya!"

"WOI WOI WOI! KAU MAU MEMBUNUHNYA?!"

"Soalnya kalo tidak cepat, dia yang mati!"

Harumi menarik nafas. Ia pernah membaca buku medis dan dirinya percaya diri akan hal tersebut.

Pedang Harumi mendekati dada Genya dan menekan bagian tubuh laki-laki tersebut. Seakan ada asap keluar dari sana, Harumi langsung menarik katana-nya.

"Shinazugawa-san?"

"Shinazugawa-san!"

"Kamu mendengar ku?"




𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Where stories live. Discover now