🌸46🌸

521 71 23
                                    

Pintu dibuka menghasilkan suara berdecit. Hawa dingin menyambut mereka dengan pandangan yang membuat Shinobu de javu.

"Araaa! Nakime-chan langsung memberikan aku makanan! Senangnya~"

Iblis berambut hitam legam dengan mata biru tua bertuliskan angka 2. Senyuman ramahnya membuat Shinobu jijik. Harumi benar, dia tidak ada bedanya dengan Douma.



'... Kok... Jadi ingat Tomioka-san...'

Habisnya rambut hitam mata-biru tua. Saya yang nulis juga baru nyadar malah mirip tapioka 😔

Tapi jelas mereka orang yang saaaangaaat berbeda. Psigoblok satu ini tak bisa disandingkan dengan pilar air.




"Anoo! Boleh aku bertanya?"

Shinobu bahkan kaget ketika Harumi mengeluarkan suaranya.

"Hmm?? Kawaī on'nanoko, kenapa kamu bertanya pada musuhmu?" Anzu memandang bingung. Setelah itu senyuman terbentuk.

"Maa, aku tidak menganggap kamu musuh kook! Kita akan bersatu, dan kita harus jadi teman!" Ia menyatukan kedua tangan penuh darah itu dengan wajah antusias.

"Apa kamu mau bertanya soal kekuatan gadis itu? Aaaa gomēn nee... Demo, itu sudah jadi milikku. Tidak ada yang bisa mengambilkan kecuali kamu punya kemampuan yang sama"

Wajah eye smile Anzu membuat Shinobu marah. Sungguh. Rasanya ingin mengumpat segala jenis umpatan.

"Hmm aku tau fakta itu kok, bukan itu juga yang mau aku tanyakan" Harumi meletakkan telunjuknya di depan bibir.

"Pertanyaan ku... Kenapa kamu jelek sekali? Pantas saja nee-chan ku ingin meludahi mu"

Keheningan seketika menyelimuti seisi ruangan.



"Pftt──AHAHAHAHAHA!" Anzu ketawa keras banget.

"Nona, kamu sangat tidak pintar provokasi. Ucapan mu diluar topik, malah jadi aneh──"

CPYAR!

Setelahnya. Botol kaca menghantam tepat di wajah Anzu. Membiarkan isiannya menyentuh permukaan kulit si iblis.




Kage no kokyū, ichi no kata : Oetsu suru

Mushi no kokyū, Hōga no mai : Manabiki








Kedua kisatsutai perempuan tersebut menyerang secara serentak. Anzu melepaskan hawa dingin untuk mengusir keduanya. Mau tak mau, Harumi dan Shinobu mengambilnya jarak aman.

"Astaga! Aku baru mengingatnya, wanita kupu-kupu beracun yang membuat Douma tumbang! Senang bertemu denganmu~!"

Sapaan tersebut ditanggapi wajah jijik Shinobu.

"Omong-omong, cairan ini berbau makanan manusia... Jadinya tidak enak kuhirup" Anzu menghapus jejak air di wajahnya.

"Maa, mau kalian gunakan sebagai pengalih perhatian, itu tidak akan berguna sih"

Iris ungu Shinobu dan manik biru Harumi saling menatap meski terpaut jarak. Seolah memberikan isyarat, hingga keduanya mengangguk pasti. Dan maju menyerang uppermoon dua.




Kage no kokyū, ni no kata : Fumō

Mushi no kokyū, Chō no mai : Tawamure

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang