🌸51🌸

544 75 44
                                    


Ketika benteng hancur. Pintu ke atas tanah terbuka. Di sanalah kesempatan Yuko──burung hantu kepercayaan [Name]──terbang bebas di udara.

Ia memiliki tugas penting, membawa hadiah spesial untuk Kibutsuji Muzan.







***








"KAAAK KAAAK! SATU SETENGAH JAM SEBELUM MATAHARI TERBIT"






Tanjirou menoleh kesana-kemari. Ia cukup lega sebab Mitsuri, Iguro, Haruka, Giyuu, dan Shinobu baik-baik saja. Namun belum ada tanda-tanda Muzan




BRAK!




Dari reruntuhan. Muzan muncul setelah menghempaskan semua objek yang ada. Dengan delapan tentakel di bagian punggung.

"Oh... Kalian ingin menahan ku di sini ya?" Wajah iblis itu menggelap.

"COBA SAJA KALAU KALIAN BISA!"






Cambuk Muzan bergerak agresif. Sekuat tenaga mereka semua menghindari serangannya. Bahkan Iguro bisa menembus leher Muzan. Namun seakan transparan. Regenerasi yang luar biasa membuat leher Muzan tak tergores sama sekali.

Buruknya lagi, jarak mereka terlalu dekat.




Tiba-tiba semua kisatsutai yang tersisa, datang berkorban demi melindungi para hashira.

Darah dimana-mana. Banyak bagian tubuh mereka yang terbelah-belah.



"SERANG!"

"LINDUNGI PARA HASHIRA! JADI PERISAI MEREKA!"

Mitsuri mulai menangis. "TIDAK! KALIAN SEMUA, HENTIKAN!"




Haruka yang ada di belakang, tersentak ketika Tanjirou tiba-tiba tumbang.

"TANJIROU-SAN! KAU KENAPA?!"

Daging aneh menggerogoti sisi kanan kepala Tanjirou. Tubuh laki-laki itu kejang-kejang dan terus membatukkan darah. Haruka panik setengah mati.

"Perjuangan kalian tidak ada gunanya"

"Aku mencampurkan darahku di setiap serangan. Tidak akan membuat mereka jadi iblis. Namun akan menjadi racun dan menghancurkan sel mereka"

"Kamado Tanjirou. Sudah mati"






***









Urokodaki terdiam menatapi Nezuko yang tiba-tiba bangun.

"Nezuko...? Ada apa?"

Nafas gadis tersebut terengah.

BRAK!

Uzui dan Rengoku Senjuro. Yang bertugas berjaga untuk oyakata-sama. Dikejutkan dengan Nezuko yang tiba-tiba keluar dari kamarnya.

"KAMADO NEZUKO! KAU MAU KEMANA?!"

Megumi, kisatsutai yang pensiun dan menjadi kakushi, langsung turun dari engawa dengan katana-nya. "AKAN KU KEJAR!"





***







"TOMIOKA-SAN! KENAPA──"

"Tolong diamlah"

Shinobu menatap marah. Sebab Giyuu tiba-tiba saja membawanya menjauhi Muzan. Sepasang iris deep blue tersebut menatapinya.

"Kamu perempuan hebat. Aku sama sekali tidak meremehkan mu. Tapi kita perlu bantuan medis. Mungkin ada beberapa kisatsutai yang masih hidup" Giyuu menatap sendu.

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang