🌸49🌸

565 79 49
                                    





BOOOM!





Tiba-tiba mereka bertiga menghilang. Dan untuk kesekian kalinya, Kokushibou tersiram air yang sama.

"... Kalian terus berdatangan..."

"Kami tidak akan berhenti sampai oni musnah di muka bumi ini, namu amida butsu..."

[Name] berkedip, mungkin tak hanya dia saja yang kaget. Muichirou dan Sanemi pun demikian. Tak ada yang sadar pilar batu telah datang.

"Shinazugawa, Tokitou. Jahit luka kalian. [Name], tutup pendarahan mu"

"Aa... Ha'i... Gomēn"

Tak ada yang membantah. Bahkan Sanemi langsung anteng kalo ada beliau.

"Sebenarnya apa yang kalian berikan kepadaku?" Kokushibou bersuara, menghapus jejak air yang ada di wajahnya.

"Kau. Murid Aoki. Apa ini semua rencanamu?" Keenam matanya fokus pada [Name]. Dimana sang empu hanya membalas dengan wajah datar.

"... Apapun yang kulakukan. Kau kan tau apa tujuannya" Ucapan [Name] tak menjawab, kemudian ia menerima perban yang dibawa Moichi.

"Sayang sekali aku tak merasakan apapun. Jadi rencanamu sia-sia saja"

"Yakien?──itta!"

Muichirou menyentil kepala [Name]. Bisa-bisanya dia sok jago begitu.

"KAAK KAAK! SHINOBU, KANAO, INOSUKE, HARUMI. BERHASIL MEMBUNUH UPPERMOON DUA KAAK!"








Setelah gagak menyampaikan pesan. Kokushibou menghela nafas.

"Padahal si pengganti itu lebih kuat. Pada akhirnya sama saja"

Seperti yang di duga, Kokushibou bahkan tak bisa berbuat banyak dihadapan Gyoumei. Dari senjata hingga fisik, sang hashira batu memang yang terbaik. Bahkan pedang dan rambut Kokushibou terpotong akibat serangannya.

"Kalian manusia menyedihkan. Aku bisa beregenerasi sedangkan kalian mati"

Gyoumei menghela nafas. "Aku menyimpan ini untuk melawan Muzan. Tapi jika aku mati di sini, itu akan sia-sia"

Tanda pemburu iblis, muncul di lengan Gyoumei.

"... Aku turut berdukacita. Kau berumur sekitar 27 tahun kan? Orang yang memiliki tanda itu akan mati di umur 25 tahun, tanpa terkecuali"

"Kau sudah melewati usia itu. Mungkin kau akan mati malam ini, bukankah itu tragis? Padahal kau sudah mengasah ototmu sebaik mungkin..."

Gyoumei membalas sambil terus memutar bola besinya. "Aku tidak merasa begitu. Aku juga sudah mengetahui tentang apa yang kau jelaskan"

"Sudah tau? Oh... Pasti dari murid Aoki"

Sang pilar batu melanjutkan, "Walau tanda pemburu iblis tidak bangkit, tak ada jaminan aku bisa melihat matahari di keesokan hari. Untuk apa aku mempertahankan nyawaku? Sebagai kisatsutai, sebagai hashira. Tugas kami memang mengerahkan segalanya untuk membunuh kalian"

Kokushibou membantahnya lagi, dan itu membuat Gyoumei kesal bahkan meminta Kokushibou untuk berhenti memaksakan gagasannya.

"Ah, aku menyadari satu kebohongan ketika kau mengoceh tadi"

"... Apa kebohongan yang kau maksud?"

Untuk pertama kalinya Gyoumei tersenyum sinis. "Ada pengecualian bukan? Orang yang memiliki tanda tapi tetap hidup melebihi umur 25 tahun"

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang