Bab 48 : Jalan-jalan

1K 109 3
                                    

"Gagal?" tanya seorang pria paruh baya pada seorang gadis di depannya

"Nggak tau, aku nggak bisa dapetin info apa-apa"

"Tidak apa-apa, setidaknya dengan begitu mereka merasa tidak aman. Lebih menyenangkan melihat mereka hidup dalam ketakutan" balas pria itu lagi

"Tapi mereka pasti lebih waspada, kita nggak akan bisa nyelakain mereka lagi" ujar gadis itu menggebu-gebu

"Hei tenanglah, justru semakin mereka waspada, akan semakin bagus"

"Gimana bisa?!"

"Mereka tidak sepintar itu hingga bisa waspada tanpa menimbulkan celah. Kita pasti akan bisa menemukan celah itu cepat atau lambat. Dan setelah kita temukan, kita hancurkan. Setelah itu… semuanya akan menjadi milik kita" terang pria itu sambil tersenyum iblis, begitupun gadis itu

*#*

"Mmhh…"

Zion membuka matanya perlahan begitu merasakan pergerakan Ella yang semakin menenggelamkan wajahnya di dadanya.

Dengan mata yang belum sepenuhnya bisa dibuka, Zion mengelus rambut panjang Ella sambil mencium aromanya.

"Zi…" panggil Ella pelan

"Hm?" balas Zion sambil kembali memejamkan matanya

"Jam berapa?" tanyanya

"Kalau masih ngantuk, tidur aja" ucap Zion dengan suara serak khas bangun tidurnya

"Engh… jam berapa, Zi?" tanya Ella lagi sambil menggeliatkan tubuhnya

"Hngg" Zion menyerahkan handphonenya pada Ella

Ella yang masih sangat mengantuk pun menjauhkan handphone itu lalu melihat jam di dinding kamar.

"Jam 8, Zi! Kita telat!" pekik Ella

"Ck nggak usah sekolah aja, udah telat juga" balas Zion sambil berdecak pelan

"Aku udah bolos berhari-hari tau nggak?!"

"Nggak" jawab Zion acuh

"Aku ngantuk banget, Zel… ayo tidur lagi aja" gumam Zion

"Nggak mau" ujar Ella lalu hendak turun dari ranjang

Namun sebelum kakinya menapak lantai, tubuhnya tertarik ke arah Zion dan kini ia berada di atas suaminya itu.

Zion membuka matanya perlahan dan menatap mata indah istrinya, dan ketika menyadari sesuatu, dia langsung membalikkan posisinya menjadi mengungkung tubuh Ella di bawahnya.

"Aku hampir aja lupa kalau kamu lagi hamil, bisa-bisa kegencet anak kita nanti"

Ella terkekeh lalu menampar pipi Zion pelan, "Katanya masih ngantuk"

Perempuan itu mengalungkan kedua lengannya di leher Zion, sedangkan Zion menggunakan kedua tangannya untuk menopang tubuhnya agar tidak menimpa istri tercintanya itu.

"Masih ngantuk kalau ada kamu di samping aku, soalnya aku ngerasa nyaman. Kalau kamu pergi, aku ngerasa nggak nyaman dan nggak bakalan ngantuk lagi" alibinya

"Tapi kan sekarang aku ada sama kamu, bukan di samping lagi malahan, tapi di bawah kamu. Kenapa matanya makin melek?" balas Ella

"Karena aku nggak mau kehilangan kesempatan buat ngeliat perempuan paling cantik di dunia yang sekarang lagi ada di depan mata aku" godanya

"Apa sih, Zi?" ujar Ella sambil memalingkan wajahnya yang memerah

Zion tersenyum lalu menarik dagu Ella agar kembali menghadap ke arahnya.

My RapunzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang