45|Aku Ingin Pulang

399 70 16
                                    

"Jadi kita secara diam-diam, tetap berpura-pura setia kepada Tuan Shotter dan yang lainnya." Kou menjelaskan secara detail.

"Sorry Senior." Anak berketurunan dari Jerman ini mengangkat tangannya untuk bertanya. "Yes. Is there anything you want to ask, James? (Ya. Apa ada yang mau kau tanyakan, James?). " Jawab Kou sambil memandang James.

Kou memiliki kedua teman dari kelompoknya (Pasukan Pembebasan Hytanic Excurre) yang berdarah luar (bukan Asteng). James (Jerman) dan Lucas (Korea Selatan).

Sedangkan di Pasukan Perdamaian Hytanic Excurre, ia juga memiliki kedua teman yang berdarah luar. Note: Itu akan dibahas di chapter yang mendatang.

"I will speak Indonesian again (Saya akan menggunakan bahasa Indonesia kembali)." James menarik nafas dan menghembuskannya.

James melanjutkan perkataannya, "Bagaimana jika salah satu dari mereka ada yang sudah mengetahuinya?"

Kou terdiam sejenak sebelum akhirnya mencoba menjawab pertanyaan dari James.

"Jika salah satu dari mereka ada yang sudah tau, berarti--!"

"MAAF SENIOR!" Seorang anak perempuan bertudung memotong penjelasan Kou.

"Ada apa, Olivia? Kenapa kau kelihatan panik?" Kou tidak mengerti. Ada apa dengan Olivia yang raut wajahnya tiba-tiba saja panik.

"Maaf saya sudah lancang. Jika senior tidak terima, senior dapat menghukum ku. Saya tidak sengaja melihat, ada benda kecil yang tertempel di baju senior. Saya pikir, sebaiknya senior memeriksanya."

Seketika seisi ruangan menjadi agak riuh. Kou berusaha mencari benda kecil yang dimaksud.

Ryan yang duduk di sebelah kiri Kou melihat benda kecil di bajunya. Ryan segera mengambil benda tersebut.

'Tunggu?! Ini kan...Rayn...'  Ryan tidak dapat melanjutkan kata-katanya. "Kou, kita dalam bahaya?!" Teriak Ryan dengan lantang.

Seisi ruangan menjadi hening. "Aku melihat benda kecil yang dimaksud Olivia. Ini...adalah alat pelacak. Mereka sedang melacak keberadaan kita!"

"Tapi sejak kapan alat itu terdapat pada Senior?" Tanya Lucas.

"Aku...aku juga tidak tahu. Kapan benda itu bersamaku." Tutur Kou sambil memegang alat pelacak tersebut.

Kou memandang benda itu lagi. "Aku akan merusakkan benda ini supaya mereka tidak tahu keberadaan kita. Tapi jika dari mereka sudah ada yang tahu, maka kita terpaksa harus berperang."

"Kalau begitu kita harus lari sebelum mereka menemukan kita!" Ucap Sammy agak berteriak.

"Ya, kita harus kabur. Tapi kalau kita ketahui, kita harus berperang."

Mereka menyiapkan senjata-senjata mereka dan pergi dari sana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang