Nathan dan Fatim sedang berjalan menelusuri kota Bandung untuk menghabiskan waktu liburan mereka.
Fatim and the geng memutuskan untuk berlibur ke Bandung kali ini, untuk berkelana ke Singapura mereka masih memikirkan matang-matang hal itu.
Mereka berdua mencari sport yg bagus untuk berfoto, mengingat keduanya yg jarang sekali berfoto bersama membuat Fatim mengajak Nathan untuk mengabadikan momen kebersamaan mereka.
"Naelll, situ yuuu" ajak Fatim menarik tangan Nathan kearah taman
Nathan hanya menurut saja saat Fatim menarik tangannya, ia hanya pasrah kalau-kalau tangannya itu putus oleh gadisnya itu akibat ditarik sana-sini.
"Woyyy"
Panggilan seseorang cukup membuat Nathan dan Fatim menoleh secara bersamaan.
Nathan berusaha mengingat orang tersebut, seperti tidak asing orang tersebut dimatanya.
"Nat.. Lu ga kenal gua? Keterlaluan yee, se-tua apa si lu?" ucap orang tersebut
"Adit?"
"Akhirnya lu inget juga hahaha" ucap orang yg tadi dipanggil Adit oleh Nathan.
Rupanya ada 2 orang lagi selain Adit, bisa dibilang kalau orang tersebut adalah teman dari Adit namun Nathan tidak mengenal keduanya selain Adit yg berada dihadapannya.
Nathan memperhatikan gerak-gerik pandangan Adit yg jatuh ke Fatim yg berada disampingnya.
"Hm... Gua cabut duluan, sorry Dit" ucap Nathan sambil menggandeng tangan Fatim menjauh dari Adit dan ketiga temannya itu.
"Eits.... Tunggu... Tunggu.." ucap Adit yg langsung menghadang langkah Nathan dan Fatim.
"Gua ada keperluan laen, Dit... Lain kali kita ketemuan lagi" ucap Nathan yg masih sedikit mengatur emosinya
Pandangan mata Adit kini kembali memandang Fatim, pandangan tersebut jelas membuat Fatim risih karenanya.
"Apa-apaan si ajg!" batin Fatim yg terus menggerutu
"Cewe mana lagi yg lu bawa? Cadangan lu?" tanya Adit dengan kekehannya
Nathan menatap penuh amarah ke cowok tersebut, bisa-bisanya dia mengatakan kalau Fatim adalah cewe cadangan. Sangat tidak mungkin.
"Jaga omongan lu jing!" kesal Nathan sambil menunjuk wajah Adit
"Santai... Tapi ngomong-ngomong cewe lu boleh juga... Bisa kali berbagi sama gua" ucap Adit sambil menaik-turunkan alisnya
"Cewek gua bukan barang yg bisa dibagi.." ucap Nathan menatap tajam lawannya
Nathan maju selangkah lalu membisikkan sesuatu pada Adit, "Gua ga suka terbagi, apalagi berbagi! Ngerti ga lo!"
Adit melangkahkan kakinya mendekati Fatim saat Nathan sudah memberi jarak lagi.
Adit mengapit rahang Fatim kuat dengan senyuman yg tidak dapat diartikan.
"Cih... Murah cewe lu!" ucap Adit dengan tawa nistanya
"Hm.. Boleh kali gua nyicipin bibirnya. Udah berapa kali Nathan nyentuh lu?" lanjutnya tanpa wajah tak berdosanya
Bugh...
1 pukulan kencang mendarat tepat dipipi mulus Adit yg cukup membuat cowok itu tersungkur.
"Jaga mulut lu!"
Bukan Nathan yg memukul melainkan Fatim yg sudah kehabisan kesabaran mendengar ucapan sampah orang yg sama sekali tidak ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionSebuah keluarga yg didalamnya tidak mendapatkan keharmonisan, membuat seluruh anggotanya terpecah belah. Menceritakan tentang 7 orang anak yg sulit mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya, keutuhan keluarganya hancur saat mereka masih kecil dikarenak...
