36| Who Are You?!

258 21 12
                                    

"Assalamualaikum..."

Mereka bertiga kompak menoleh kearah pintu yg terdapat seorang pria sedang berjalan menuju kearah mereka.

Sohwa yg melihat itu pun langsung berlari dan memeluk sosok tersebut dan diikuti Thariq dari belakang, sementara Fatim hanya diam sambil memperhatikan orang tersebut.

Saat pelukan itu merenggang, orang tersebut pun menatap kearah Fatim dengan wajah bingungnya namun ukiran senyum masih tercetak jelas diwajahnya.

"Haii" sapa orang tersebut

Fatim hanya menatap kakak dan abangnya, wajah orang itu seperti tidak asing baginya tapi ia lupa dimana ia melihat sosok tersebut.

"Who are you?!" tanya Fatim dengan sedikit menajamkan tatapannya

Orang itu terkekeh pelan, Sohwa dan Thariq pun menghampiri adiknya mencoba untuk memberitahu apa yg terjadi.

"Fatim ga kangen abang?" tanya orang tersebut

Fatim hanya diam karena tidak tahu harus menjawab apa.

"Tim" panggil Sohwa sambil memegang kedua bahu adiknya

"Hm"

"Fatim waktu itu pernah bilangkan.. Kalau Fatim kangen sama bang Atta?" tanya Sohwa

Mendengar nama tersebut Fatim pun langsung menoleh kembali kearah orang tadi.

"Sekarang Fatim udah tau kan?" tanya orang tersebut

Grep...

1 pelukan lolos ia terima, Fatim memeluk orang itu erat.

"Bang Atta jahat, kenapa baru pulang sekarang!" ucapnya sambil memukuli dada sang abang yg masih didalam pelukannya

"Sorry... Abang baru sempet ketemu sama Fatim, gimana kabarnya?" tanya Atta mengusap kepala adiknya itu

Fatim melepaskan pelukannya dan menatap sang abang dengan tatapan yg sulit untuk diartikan.

"Tidak pernah terlihat baik"

Atta tertawa mendengar itu. Hah... Sudah berapa tahun ia meninggalkan keluarganya? Ternyata adik-adiknya itu sudah tumbuh dewasa, dewasa secara fisik dan pikiran.

"Gimana kabar yg lain?" tanya Atta sambil melepas kacamata hitam yg dari awal setia bertengger di pangkal hidungnya.

Sohwa menggelengkan kepalanya sementara Thariq menaikan kedua bahunya.

"Maaf bang, kita belom tau mereka ada dimana" ucap Thariq

Atta hanya diam sesekali mengangguk maklum, ia pun sudah mencari keberadaan ke-3 adiknya yg lain, sudah mendapat 3 saja ia sudah bersyukur, apalagi kalau semua adiknya ketemu?

Tok... Tok... Tok...

Ketukan pintu barusan membuat mereka kompak menoleh.

"Tuan... Ini pesanannya" ucap seorang pelayan dengan beberapa tas yg berada ditangannya.

"Bawa sini aja pak" pinta Atta sambil menepukan tempat disebelahnya

Pelayan itu mengangguk lalu berjalan kearah mereka bertiga.

"Terimakasih ya pak" ucap Atta sopan

Sang pelayan tersenyum ramah,"Iya... Ada yg bisa saya bantu lagi?"

Atta menggelengkan sebagai jawaban lalu pelayan tersebut pergi meninggalkan mereka.

"Asikkkk oleh-olehhhh" ucap Thariq girang sambil mengambil 1 tas bertuliskan namanya dibagian depan.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang