10| Rumah Sakit

393 31 16
                                    

Kini Sohwa sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kepalanya yg terus-terusan mengeluarkan darah akibat benturan yg terlalu kencang.

"Dok.... Tolong bantu kakak saya" ucap Fatim berharap

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk keselamatan kakak anda" ucap dokter itu yg langsung masuk kedalam ruangan Sohwa.

"Semoga kak Sohwa gpp" ucap Gabriel yg membantu menguatkan Fatim

"Aminnn" ucap Fatim

Tak lama dokter itu pun keluar dari ruangan yg membuat Fatim dan kawan-kawan berdiri untuk menanyakan perkembangan sang kakak.

"Gimana dok keadaan kakak saya" ucap Fatim

"Kakak anda keadaanya sekarang kritis, karena darah yg keluar dari kepala kakak anda lumayan banyak" ucap dokter itu

Fatim terdiam sejenak saat mendengar itu, "Apa kakak saya kekurangan darah??" tanyanya

"Sebelumnya iya, tapi pihak rumah sakit masih punya darah cadangan yg cocok dengan darah kakak anda" ucap dokter itu

"Alhamdulillah" ucap mereka kompak

"Ya sudah kalau begitu saya balik keruangan, kalau kalian mau menjenguk silahkan tapi jangan sampai menganggu waktu istirahat pasien" ucap sang dokter

"Oke dok, terimakasih" ucap Fatim yg langsung masuk kedalam ruangan Sohwa dan diikuti oleh yg lainnya

Saat pintu terbuka, terlihat Sohwa yg terbaring lemas diranjang rumah sakit.

"Maafin Fatim yg belom bisa jaga kak Sohwa. Ini semua gara-gara Fatim, kalo Fatim ga ada didunia ini pasti kak Sohwa ga bakal begini" ucap Fatim mengusap tangan kakaknya itu

"Tim, ga baik nyalahin diri lu sendiri. Ini semua bukan sepenuhnya salah lu, stop berfikir yg engga baik" ucap Emil mengelus punggung Fatim

Fatim beralih menghadap kearah Emil, "Tapi kan Clara ngincernya gua, Mil. Kalo aja dia ga tau kalo kak Sohwa itu kakak gua, pasti keadaan kak Sohwa masih sehat-sehat aja"

"Gua tau itu, tapi lu percayalah akan takdir tuhan yg indah nantinya. Bisa dilihat, karena kejadian kemaren secara sengaja ga sengaja lu ketemu sama salah satu abang lu, Tim" ucap Emil yg membuat Fatim terdiam.

Ia pun menatap Emil sejenak, ada benarnya juga ucapan sahabatnya itu. Tapi kemana abangnya itu sekarang?? Apakah pergi lagi?

"Thanks Mil" ucap Fatim pelan

"Yoksss" jawabnya sambil mengacungkan jempolnya

Setelah lama berbincang serta mengobati sebagian teman-teman mereka yg terluka akibat dari perkelahian tadi mereka pun kambali ke apartemen tanpa Fatim diantara mereka karena anak itu yg masih sibuk mengurus kakaknya.

Fatim menatap infusan yg melekat ditangan kanan kakaknya, wajah pucatnya membuat Fatim selalu ga tega melihatnya.

Tok... Tok... Tok..

Terdengar ketukan pintu, lalu muncullah seseorang dengan kantung kresek ditangannya.

"Fatim" ucap orang itu sambil membuka kupluk yg menutupi kepalanya

"B-bang... Thor??" tanya Fatim seakan tak percaya jika salah satu abangnya yg selama ini ia cari kini berada tepat didepannya

"Yaa??" jawab Thariq menatap adik bungsunya itu

Fatim pun langsung memeluk Thariq erat serta Thariq yg membalas pelukan tersebut.

"Ciee... Kangen yaaa" ucap Thariq mengusap kepala adiknya itu

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang