12| Dibalik Senyum dan Tawa

354 30 17
                                    

Sesuai perkataan Thariq kemarin, kini Fatim sudah berdiri didepan sebuah rumah berpagar hitam yg gerbangnya tinggi menjulang keatas.

"Gilaaa... Ini rumah apa istana presiden??" gumam Fatim menatap dari bawah sampai atas gerbang tersebut.

"Permisi, ada perlu apa yaa adik kesini" ucap seseorang yg sepertinya itu adalah satpam yg berkerja dirumah abangnya itu

"Mau ketemu bang Thor, bang Thariq nya ada ga didalem?" tanya Fatim

"Kalo boleh tau, adik ini siapa ya??" tanya satpam itu lagi

"Saya Fatim, adiknya bang Thariq" jelas Fatim

"Ohh... Jadi ini adiknya mas Thariq. Kalo gitu yuk masuk kedalam" ajak satpam itu

Gerbang pun terbuka lebar. Fatim membelalakkan matanya, hanya satu kata yg keluar dari mulutnya, "Woww"

Namun perlahan Fatim pun mendengus sebal. Yap, jarak antara gerbang dengan pintu utama sangat lah jauh, kira-kira 4-5 menit Fatim baru sampai di depan pintu itu.

"Ini yg gua benci" dumel Fatim ketika dirinya sudah sampai di teras depan.

"Non bisa duduk-duduk dulu didalam, saya akan panggilkan mas Thariq dulu" pamit satpam tersebut

Fatim hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Mas Thariq?? Lucu juga" batin Fatim dengan tawa diakhirnya

10 menit Fatim menunggu namun tak ada satu pun tanda-tanda akan kedatangan sang abang.

"Ck, bisa lumutan nih kalo kelamaan nunggu" kesal Fatim

"Fatim??" panggil seseorang yg tepat berada dibelakangnya

Fatim pun memutar badannya kebelakang, terdapat sang abang yg sedang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Kamu? Kamu kok ada disini? Masih pagi lohh" ucap Thariq setengah terkejut

Pagi?? Iyaa... Fatim datang kerumah abangnya itu sekitar pukul 06.30 WIB. Hmm sungguh niat yg sangat kurang kerjaan.

"Kenapa emang kalo Fatim disini?? Ga suka?!" ucap Fatim dengan tangan yg ia lipat didepan dadanya

"Bukan ga suka.. Emngnya kamu ga sekolah? Ini hari Kamis kan? Kenapa kamu malah disini bukannya berangkat sekolah? Jangan bilang kamu bolos!" tuduh Thariq sambil menunjuk Fatim, sedangkan yg ditunjuk hanya menunjukan wajah bingungnya

"Ga bisa dibiarin, kak Sohwa harus tau ini" lanjut nya yg langsung mengutak-atik layar handphonenya

"Bang" panggil Fatim menatap abangnya itu

"Apaan lagi??" ucap Thariq

"Bukannya kemaren pas dirumah sakit abang pernah bilang yaa.. Kalo abang selalu ngikutin Fatim, kemana Fatim pergi. Kenapa abang kaya kaget banget kalo Fatim ada disini?" tanya Fatim menatap wajah Thariq dengan tatapan bertanya-tanya

"Iyaa... Kalo hal lain abang tau. Tapi kan abang ga sepersekian detiknya ngikutin kamu terus, serasa kamu udah nyampe kesekolah yaa abang pulang" jawab Thariq

"Ohh kirain abang tau segala macam perbuatan Fatim" ucapnya pelan

"Terus kenapa kamu ada disini? Jam segini tuh jam-jam nya anak sekolah udah duduk rapi dibangku sekolahan, bukannya malah dateng kerumah orang pagi-pagi begini" ucap Thariq pasrah

"Atim di skors. Makanya Fatim ada disini" ucapnya sambil menundukan kepalanya

"Di skors? Kenapa lagi?? Berantem?" tebak Thariq

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang