44| Menghindar

213 24 13
                                    

Kedua adik kakak itu kini sedang asik makan siang di sebuah restoran. Kalau kemaren mereka berjalan-jalan ke New York, sekarang mereka memutuskan untuk pergi ke California.

Waktu berlibur mereka tinggal 3 hari lagi yg dimana besok mereka harus pulang kembali ke Indonesia.

Ting!!!

1 pesan masuk di layar handphone Thariq. Nama Sohwa tertera disana yg hanya memanggil dirinya.

Ting!!!

1 pesan lagi kembali masuk yg membuat pandangan Thariq kembali kelayar handphonenya.

Fatim yg melihat itu hanya menatap abangnya bingung, ia ingin bertanya namun segera diurungkan karena makanan didepannya lebih menggoda dibanding tingkah abangnya.

Tenang mereka ga salah makan lagi kali ini.

Tangan Thariq mulai membalas pesan dari kakaknya itu dan mulai menatap Fatim yg masih anteng dengan makanannya.

Dahi Thariq mulai mengerut bersamaan dengan air mukanya yg berubah masam.

"Kamu masuk sekolah berapa hari lagi, Tim?" tanya Thariq

"Senen besok udah masuk, emang kenapa?"

"Ga bisa diperpanjang liburnya?" tanya Thariq lagi

Fatim mulai penasaran dengan ucapan abangnya yg menurutnya sangat menggantung, tidak langsung to the point.

"Emangnya kenapa si?"

Thariq menghembuskan nafasnya pelan lalu kembali menatap layar handphonenya, pesan yg ia tuju ke kakaknya belum kunjung dibalas. Hanya 1 harapan Thariq sekarang. Atta. Hanya abangnya lah satu-satunya jalan keluar mereka.

Tangannya kembali mengutak-atik layar ponselnya dan mencari kontak seseorang.

"Kamu tunggu sini, gua mau ke belakang sebentar" ucap Thariq mengusap kepala Fatim sekilas. Fatim mengangguk pelan dan menatap langkah abangnya yg mulai menjauh darinya.

"Ada masalah apaan si??" tanyanya bermonolog

Karena kelamaan menunggu Fatim memilih untuk memainkan game yg ada diponselnya dan sesekali ia menengok kebelakang untuk melihat tanda-tanda kedatangan abangnya itu.

Sekitar setengah jam Fatim menunggu namun abangnya tidak kunjung kembali. Makanan didepannya juga sudah habis, hanya meja abangnya saja yg masih penuh dengan segala macam makanan.

"Fatim"

Fatim yg dipanggil pun menengok kebelakang dan mengikuti langkah abangnya yg kembali duduk ditempatnya.

"Sampe bulan depan kita netep disini. Masalah sekolah kamu udah kak Sohwa atur" ujar Thariq dengan nafas memburu

Fatim masih mengernyitkan dahinya bingung. Banyak pertanyaan yg bermunculan dikepalanya.

"Bisa jelasin lebih rinci ga?!" tanya Fatim menatap abangnya itu intens

Thariq menarik nafasnya pelan lalu menyodorkan handphonenya kearah Fatim yg langsung diterima oleh anak itu.

"Maksudnya apaan?" tanyanya yg masih bingung dengan perilaku abangnya itu.

"Buka roomchat kak Sohwa" ucapnya memerintah

Fatim menatap abangnya sekilas lalu mulai membacanya.

Kak Sohwa
Online

|Liqq

Kenapa?|

|Kamu lagi dimana sekarang?

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang