(75.) Bersiteru.

4.1K 775 1.1K
                                    

Saya janji akan vote!

Aku kasih tantangan nih, bisa nggak, kalian komen di setiap paragraf:D ? Yuk pasti bisa yuk🙆

_________

"Ekhem! Udah selesai belum ngobrol nya?"

Mereka berdua tersentak dan langsung menoleh ke arah sumber suara.

Seketika Chaca mematung. "Dapah," cicitnya.

Daffa berdiri di ambang pintu UKS sambil bersedekap dada. Tatapan pria itu datar, menatap kedua sejoli yang asik mengobrol padahal ia sudah berdiri disitu sejak lima menit yang lalu.

Daffa memasuki ruangan itu dengan tangan yang di masukkan ke saku celana.

Pria itu menatap datar Alvin yang kini sedang menatapya dengan santai.

"Lo boleh pergi," ujar Daffa.

"Lo ngusir?" ucap Alvin.

Daffa mendengus. "Kalo iya, kenapa?"

Alvin mengedikkan bahunya acuh. Ya sudah lah, tugas nya juga sudah selesai. Gadis itu sepertinya sudah mulai tenang. Alvin juga ingin memberi mereka ruang dan waktu untuk mengobrol dengan kepala dingin.

"Gue pergi dulu, Cha," pamitnya.

Chaca mengangguk. "Makasih, ya Alpin," ujarnya sambil tersenyum.

"Maksih buat?" tanya Alvin.

"Intinya, makasih buat semuanya," ucapnya lugu.

Alvin terkekeh. Kemudian ia mengacak pelan rambut gadis itu.

Sedangkan Daffa menatap tajam pria itu. Berani sekali berbuat seperti itu di depan dirinya?

"Yaudah, gue duluan," ucapnya lalu melangkah pergi.

Sebelum keluar ruangan, ia berbisik pada Daffa. "Sampe lo bikin dia nangis lagi. Urusan lo sama gue."

Daffa menatap tajam pria itu kemudian berdecih sinis.

Setelah itu, Alvin meninggalkan ruangan itu.

Suasana sangat hening dan entah kenapa, aura nya terasa sangat mencekam.

Sepertinya UKS benar-benar sepi karena murid yang sakit sudah kembali ke kelas. Dan itu membuat suasana semakin mencekam.

Chaca menundukkan kepalanya sambil memainkan jemarinya. Entah kenapa nyali nya ciut saat melihat tatapan tajam pria itu.

Kenapa Daffa menatapnya seperti itu? Apa ia marah karena Chaca mengobrol dengan Alvin? Atau karena apa?

"Gue disini. Bukan di bawah, jadi ngapain nunduk?" ucap Daffa membuat Chaca tersentak.

Daffa menghela nafasnya saat tak mendapat respon gadis itu. Ia menarik kursi di sampingnya lalu duduk menghadap Chaca.

"Gue kesini niatnya mau minta maaf dan ngejelasin semua nya. Tapi, lo malah berduaan sama cowok lain, ucapnya ketus.

Chaca masih menunduk, ia belum berani menatap pria itu.

"Gue ngejauhin lo biar lo sadar dan bisa intropeksi diri. Tapi, bukannya sadar, lo malah makin se enaknya. Hubungan kita lagi renggang kayak gini dan lo malah ambil kesempatan buat deket sama cowok lain. Mau lo tuh apa, sih?" ujar Daffa berusaha menahan emosi nya.

Gadis itu merasakan ngilu di hati nya dan juga sesak di dada nya. Ia langsung menatap pria itu dengan mata yang sendu.

Kenapa Daffa tega berkata seperti itu? Kenapa Daffa memarahinya karena ia mengobrol dengan Alvin? Tidak sadar kah kalau Daffa juga dekat dengan Aletta?

Sincerity Love [TAMAT]Where stories live. Discover now