⚠️ ZONA BAPER⚠
[Follow dulu bro. Biar bacanya enak, gak ada gangguan<3]
"Dapah, mau 'kan jadi pacarnya Chaca?"
"Ini yang ke sembilan puluh sembilan kalinya lo nembak gue. Dan jawaban gue tetep sama, enggak!"
"Kenapa sih, jawabnya itu-itu mulu?!"
"Wo...
BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA & HARAP BERKOMENTAR!^^
____________________
Gadis itu menarik nafas lalu menghembuskannya pelan.
"Maaf Dapah. Chaca gak bisa."
Deg
Daffa terdiam beku saat mendengar jawaban gadis itu. Dadanya merasa sakit seperti terhimpit sesuatu. Segala harapan yang ia tanam kini runtuh seketika saat mendengar jawaban gadis itu.
"Gak bisa nolak maksudnya, hehe." Gadis itu tertawa hingga matanya menyipit, jangan lupa semburat merah di pipinya.
Daffa menampilkan raut datar. Sialan, dia di kerjai. Padahal jantung Daffa sudah dangdutan dan dadanya sesak eh taunya malah di prank. Sakit oy!
Yaa lagian siapa sih yang bisa nolak pesonanya seorang Daffa Alvinalberic? Apalagi ini Chaca, cewek yang dari dulu suka ngejer-ngejer dia.
Gadis itu masih tertawa kemudian ia tersentak saat tangannya di tarik dan pria itu mendekapnya dengan erat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Sialan, jantung gue udah mau copot tau!" ujar Daffa sambil memeluk erat Chaca dan menenggelamkan wajahnya di lekukan leher gadis itu.
Chaca mematung. Jantungnya kembali berdisko mendapat perlakuan tak terduga pria itu. Tawanya mulai reda di ganti dengan wajahnya yang sudah memerah karena malu.
Gadis itu meneguk salivanya gugup lalu terkekeh canggung. "Hehe, maapin Chaca ya Dapah. Chaca cuma mau nge prank Dapah dan liat reaksinya," ujarnya lucu.
Daffa melepas pelukannya lalu menatap dalam gadis di depannya.
"Selamat, prank lo sukses," ujarnya datar dan itu mengundang gelak tawa gadis itu.
Raut wajah Daffa saat ini sangat lucu. Datar tapi jatuhnya malah ngakak. Apalagi pas mengingat reaksi Daffa waktu Chaca tolak. Chaca jadi pengen ketawa lebih keras.
Daffa meraup wajah gadis itu sambil mendengkus malas. "Ketawa mulu lo kaya kunti."
Chaca menyingkirkan tangan Daffa dari wajahnya dan berhenti tertawa. "Ih, jangan ngomongin kunti! Disini serem tau," ujarnya takut.
"Awas, Cha. Kunti nya ada di belakang lo," ucap Daffa menakut-nakuti.
Chaca semakin merapat pada pria itu dengan wajah ketakutan."Dapah jangan ngomongin itu, ih! Chaca takut!" rengeknya sambil memegang lengan Daffa.