Sincerity Love [TAMAT]

(1.) Malam Menegangkan

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA^^

*****

SEORANG gadis dengan seragam putih abu-abunya itu tengah berdiri ketakutan di hadapan beberapa anak geng motor yang sedang mengganggunya.

Beberapa dari mereka juga ada yang berani menyentuhnya,  seperti mencolek dagunya, memegang tangannya, memegang rambutnya, dan pipinya.

Sontak saja hal itu membuat gadis itu semakin ketakutan, ia tidak bisa apa-apa selain merapalkan doa, semoga ada orang baik yang mau menolongnya.

"Malem-malem gini masih aja berkeliaran sih cantik? mana masih pake seragam lagi? abis ngelonte ya?"

Perkataan pria dengan rambut cepak itu disambut gelak tawa teman-temannya.

"Lo jalang ya? boleh tuh gue pake sampe puas, hahaha."

"Lo cantik juga, badan lo juga lumayan buat gue pake. Gue sewa deh, sejam berapa? Hahahaha."

"Tolong, jangan ganggu Chaca. Chaca cuma mau pulang," ujarnya takut.

Acharista Brigitalian.

Biasa di panggil Chaca, Gadis cantik dengan tubuh mungil dan wajah babyface itu semakin bergetar ketakutan.

"Oh mau pulang? pulang kemana? club ya? atau ke hotel? mau muasin om-om lo ya? HAHAHA."

"Gue juga mau booking dong, tapi sehari full ya? HAHA."

"Btw sendirian aja, pacar lo kemana? kasian banget cewek secantik lo harus pulang sendirian."

Dan masih banyak perkataan tidak senonoh lainnya yang keluar dari mulut para geng motor brandal itu, membuat gadis itu menangis di tempat.

Ya Tuhan, tolong kirimin seseorang buat nyelamatin Chaca, Chaca takut....

Seketika terdengar suara beberapa deruman motor, lalu gerombolan motor berwarna merah itu berhenti di tempatnya berdiri.

"WOY BANCI!!"

Seruan itu membuat mereka menengok ke arah pria yang sedang memimpin barisan paling depan. Pria itu memakai jaket hitam, sama persis dengan anggotanya.

"Kok mainnya sama cewek sih, bro?" ucap ketua dari geng motor berwarna merah itu. Pria itu bertanya santai sambil mengunyah permen karetnya.

Daffa Alvinalberic.

Biasa dipanggil Daffa. Pria tampan bak dewa yunani dengan kalung benang hitam yang selalu menggantung di lehernya tersebut merupakan ketua dari geng motor besar di jalanan, yang bernama Garenver.

Sedangkan ketua dari geng motor yang sedang menggoda perempuan itu menggeram marah karena sudah di katai seperti itu oleh geng motor lain.

"Gak usah ikut campur! gue gak ada urusan sama lo!" ucap Genta. Ketua dari geng motor yang menggoda gadis tadi.

"Gue nya mau berurusan sama lo, gimana dong?" ucap Daffa dengan nada mengejek.