4. sekolah baru?

119 88 198
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA AKSARA

BAGIAN EMPAT
•••

Jika di angan-angan bila tidak ada kejadian kecelakaan yang menimpa Raynelle, pasti sekarang ia akan menikmati sisa-sisa masa sekolah tingkat akhirnya. Seharusnya tahun ini ia sudah meninggalkan seragam putih abu-abunya. Nasi sudah menjadi bubur, Raynelle harus tinggal kelas.

Semenjak keberangkatan Raynelle ke Paris, Aland sudah mencabut nama Raynelle dari sekolahnya. Itu artinya ia bukan lagi siswi sekolah nya. Entah alasan apa yang membuat Aland mencabut nama putrinya.

Sempat Aland menawarkan homeschooling saat Raynelle menjalankan terapi di Paris, tapi Raynelle menolak dengan alasan akan tetap kembali ke sekolahnya di Bandung.

Sekarang di meja makan, keluarga Atmajaya sedang berkumpul untuk sarapan. Karena hari minggu, Aland dan Anjani tidak bekerja dan menyempatkan diri untuk family time hari ini.

"Ray, gimana keadaan kamu?" tanya Aland.

"Ray baik-baik aja kok, Yah." Raynelle tersenyum menunjukkam bahwa dirinya benar baik-baik saja.

"Kamu kalo pingin nongkrong-nongkrong manja, bilang aja sama bunda. Nanti kita langsung cus," ujar Anjani penuh semangat.

Bunda nya ini walau sudah 40 tahun tapi tetap saja jiwa dan semangat nya seperti anak remaja. Wajah cantik, awet muda, dengan body yang seperti masih belum mempunyai anak. Meski selalu sibuk dengan butik, Anjani selalu menjaga pola makan dan selalu olahraga. Ya, Anjani bekerja di butik yang cukup terkenal di kota Bandung.

"Oke bunda!"

Raynelle kemudian menceritakan semua kenangannya selama di Paris yang disambut antusias oleh Anjani. Raynelle menceritakan dari ia yang tersesat saat pergi ke perpustakaan kota, ia yang memilih untuk mengadopsi Bonnie, sampai kelucuan Bonnie saat diam-diam mengambil steak daging yang baru saja Raynelle buat saat itu. Sesekali mereka tertawa, sungguh keluarga kecil yang harmonis.

"Ayah sudah pilih beberapa sekolah di Jakarta, itu sekolah favorite dengan lulusan terbaik. Nanti setelah makan ayah kasih lihat beberapa pilihan dari ayah."

Raynelle terdiam, ia memang ingin bersekolah, tetapi mengapa harus Jakarta?

"Ray gamau ke Jakarta. Ray mau tetap di Bandung."

"Kita akan pindah Ray. Ayah akan fokus dengan kantor pusat di Jakarta." Aland jujur tentang ia yang akan mengurus perusahaan pusat keluarga Atmajaya di Jakarta. Karena Kakek Raynelle sudah menyerahkan perusahaan sepenuhnya kepada Aland. Tetapi jika ditanya alasan sebenarnya, ya karena Aland ingin Raynelle menjalani hidup baru di Jakarta, ia takut putrinya akan bertemu dengan teman-temannya. Terlebih bertemu Aksa.

"Iya, nak. Kita pindah ke Jakarta ya. Nanti kita bisa sesekali mengunjungi Bandung jika Raynelle mau," ujar Anjani meyakinkan putrinya agar mau ikut pindah.

"Ray mau kembali ke sekolah Ray dulu!"

"Enggak!" sentak Aland. Ia kelepasan.

Anjani yang mendengar suara suaminya yang sudah naik beberapa oktaf langsung mengelus lembut lengan Aland. "Ray kan sudah keluar dari sekolah sejak lama karena kejadian lalu. Jadi mari kita buka lembaran baru ya, sayang. Kita lupakan kejadian itu. Pasti nanti di sekolah baru Ray bakal dapat teman-teman yang baik dan sayang sama Ray."

Raynelle kembali diam, ia tidak mau meninggalkan Bandung. Apalagi ada beberapa hal yang harus ia temukan di kota ini. Mengapa harus pindah jika ia bisa beda sekolah dengan sekolahnya yang lama. Setidaknya ia tetap berada di Bandung.

AKSARA-he's in a dreamWhere stories live. Discover now