3. ruang inap

123 97 240
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA AKSARA

BAGIAN TIGA
•••

Setelah menghabiskan waktu satu jam di kamar mandi, akhirnya Raynelle keluar. Semerbak vanilla memenuhi seisi kamar. Jangan tanya apa saja yang Raynelle lakukan hingga satu jam lamanya. Ya, karena banyaknya body care dan hair care yang Raynelle pakai serta nyaman nya bathtub membuat gadis itu betah lama dikamar mandi.

Lemari putih besar yang berada di sudut kamar Raynelle terbuka, menampilkan jejeran baju yang terlihat sesak di dalam sana. Ia memilih mengambil crop top putih dan cardigan dengan bawahan jeans. Terlihat simple tapi sangat cantik dan modis dibadan Raynelle.

Raynelle lalu beralih ke meja rias nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raynelle lalu beralih ke meja rias nya. Mulai menggunakan skincare dari step pertama hingga akhir. Lalu mulai memoleskan make up ke wajah cantiknya.

Malam ini ia akan pergi bersama kedua orang tua nya, Aland sudah berjanji kemarin untuk shopping. Yang membuat Raynelle senang karena ia akan melihat hiruk pikuk kota Bandung pada malam minggu.

Telepon kamar nya berbunyi. Itu adalah telepon yang Aland pasang di setiap kamar karena tidak memungkinkan untuk berteriak dari lantai bawah.

"Ray, cepat turun."

"Bentar, Ayah!"

Tanpa perlu mendengar jawaban dari ayahnya, Raynelle langsung menutup telepon dan kembali melanjutkan kegiatan mencatok nya yang terhenti.

Setelah puas dengan penampilannya. Raynelle langsung menyambar slingbag nya dan bergegas turun. Sebelum nantinya Aland menelpon untuk kedua kalinya, atau bahkan sudah menghampiri Raynelle di atas dan menyeret Raynelle untuk segera turun.

Saat turun, Raynelle tidak mendapati keberadaan ayah dan bunda nya. Hingga bi Inah menghampiri dan mengatakan bahwa mereka baru saja menuju mobil.

---

"Cantik banget sih anak ayah."

"Kan mirip bunda." Raynelle merangkul tangan Anjani seraya tersenyum lebar.

"Tapi mancung sama tingginya dari ayah dong." Aland tidak mau kalah.

"Dari bunda juga, ayah mah nyumbang keras kepala."

Keluarga kecil itu tertawa, sudah lama tidak berkumpul seperti ini. Semenjak Raynelle pergi ke luar negeri untuk menjalankan terapi.

Aland sangat bersyukur dengan kesembuhan Raynelle yang cukup signifikan, walau ingatannya belum pulih total tetapi itu membuat Aland lega setidaknya Raynelle tidak mengingat soal Aksa.

AKSARA-he's in a dreamWhere stories live. Discover now