🥀 | Part ⁰⁴ : The Day After

2.7K 283 13
                                    

"Ngghh ahhh... c-cukupphh" si manis sudah tak tahan dengan segalanya. Ia lelah, Ia ingin istirahat, namun sayang, pria incubus bernama Yeonjun ini masih gencar bermain dengan tubuhnya.

"K-kumohon.. h-hentikann... aahhh..."

"Y-Yeonhhh... junhhh.. angghhh nyahhh ahhh"

Meski merasakan nikmat yang bertubi-tubi, namun Soobin tetap bersikeras untuk mencoba memberhentikan segala penyatuan ini.

"Kumohon berhentilah~" rengeknya namun Yeonjun menulikan pendengarannya.

"C-cummhh..." ucapnya di saat miliknya sudah berkedut sedari tadi. Yeonjun lantas mempercepat tumbukannya dan tak lama kemudian, keduanya keluar bersama-sama.

"Aangghhh... ahhh..." Soobin meraup udara banyak-banyak. Ia bernafas lega karena Yeonjun sudah tidak bermain lagi. Namun Ia masih terdiam menatapnya. Dengan penyatuan yang masih menyatu agar benih milik Yeonjun tak tumpah ke mana-mana, meski ada beberapa yang sedikit keluar dari celah.

"Y-Yeonjun" yang di panggil mendekatkan kepalanya dan mengecup bibirnya, lalu berdehem. Soobin merona.

"B-bisa kau lepaskan?" Yeonjun menggeleng lalu tersenyum. Kembali mengecup bibir si manis di bawahnya ini.

"Aku ingin mandi, lihat! Kasurku sudah basah karena keringat dan air mani milikku dan milikmu!" ya itu benar. Kasurnya sudah basah hanya karena permainan mereka. Namun sayang, Yeonjun tak peduli sama sekali. Ia menjatuhkan tubuhnya di samping si manis dan membawanya dalam pelukan hangat.

Jujur, milik Yeonjun itu sangat besar dan masih menancap kuat pada hole-nya. Yang sudah pasti tidak akan bisa lepas jika dia memohon, maupun memberontak.

"Tidurlah, kau pasti lelah" ucap Yeonjun sembari mengelus lembut kepala Soobin.

"T-tapi... milikmu..."

"Sshhh... tidurlah, itu tidak akan terlalu mengganggumu bukan?" ucapan Yeonjun di benarkan oleh Soobin melalui anggukan lemas. Meski sedikit aneh, namun Ia nyaman karena merasakan hangat di bawah sana. Belum lagi benih milik Yeonjun yang sangat banyak selama permainan semalam tadi berhasil membuat perutnya sedikit buncit.

Lantas karena lelah, Soobin menutup matanya dan pergi ke alam sana. Sementara si iblis yang tergolongkan sebagai incubus dan memiliki nama Yeonjun itu hanya menatap lekat si manis dengan senyum terpatri di wajahnya. Mengelus kepalanya lembut dan sesekali menciumnya.

Sayang sekali bagi Soobin karena seorang incubus tidak memiliki rasa lelah.

──── ✧《 Handsome ⛧ Demon 》✧ ────

Soobin terbangun dari lelapnya tidur setelah bermain dengan sang iblis. Ia mengerjapkan matanya dan melihat ke arah jendela. Bisa Ia lihat matahari sudah tidak ada lagi pada bagian bawah yang sejajar dengan tanah, melainkan sudah berada pada pucuk kepala, miring sedikit. Yang berarti ini sudah waktu siang ke sore.

Ia berusaha bangun namun susah karena bagian bawahnya masih terasa nyeri. Ia lantas mengambil ponsel miliknya di nakas sebelah kasur dan membukanya. Melihat jam yang menunjukkan pukul tiga sore. Ia menghela nafas lalu melemaskan segala tubuhnya kembali.

Entah berapa lama mereka main, namun dari tengah malam sampai pagi atau mungkin siang? Entahlah, itu sudah pasti hanya bisa di lakukan oleh profesional saja. Dan Soobin bukanlah profesional, Ia hanya pihak bawah awam yang hanya tahu menahu bagaimana proses penyatuan itu seperti tadi.

Tak lama, langkah kaki terdengar dari luar kamar. Ia seketika terkejut dan langsung menatap dirinya serta kasurnya. Menampilkan banyak sekali air mani, keringat serta bercak darah. Ia gugup, takut yang datang bukanlah sang iblis, melainkan seseorang yang kenal dengannya.

"Aku membuatkanmu makan" ucapan itu membuyarkan pikiran si manis. ia menoleh ke arah pintu yang terdapat Yeonjun dengan membawa nampan tengah berjalan ke arahnya.

"Kenapa wajahmu memerah, hm?" tanya Yeonjun seperti penasaran namun menggoda. Itu dikarenakan Soobin memalingkan wajahnya setelah melihat Yeonjun.

Yeonjun menyimpan nampan di atas nakas. "Hei, aku bertanya" masih tak ada jawaban, dan Yeonjun duduk di tepi ranjang tepat sebelah si manis.

Yeonjun menarik dagu Soobin dan menatapnya lekat namun lembut. "Aku bertanya, kenapa kau memalingkan wajahmu?" wajah Soobin semakin merona malu. Ia menyembunyikan mukanya dengan kedua telapak tangannya. Membuat sang incubus terkekeh gemas.

"Pakai bajumu sialan!" bentak Soobin tiba-tiba. Yang di bentak malah menatap tubuh tereksposnya tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Memang kenapa? Apa ini salah?" Soobin membulatkan matanya dan mulai menatap incubus di depannya.

"Kau ini! tentu saja salah!! Ini sangat tidak sopan kau tau!!"

"Tapi kau menyukainya bukan?" Yeonjun menyeringai dan Soobin yang kembali terdiam malu. Ia pun mengulum bibirnya dan menggigit bibir bawahnya.

"Kau bahkan sudah melihatnya" Soobin mulai mendudukkan kepalanya malu dan Yeonjun yang terkekeh karena kemenangan.

"Kau bahkan menyukai penyatuan semalam bukan? Kau sangat-"

"D-diamlah!!" bentak Soobin sembari menutup mulut incubus di depannya dengan kedua tangannya. Yeonjun menyeringai di balik kedua tangan itu.

Yeonjun melepaskan tangan Soobin. "Baiklah" Yeonjun menjentikkan jarinya dan pakaian hitam ketatnya kembali. Menutup kembali seluruh tubuhnya dan menonjolkan otot-ototnya. Masih dengan kepala yang di tundukkan, Soobin meneguk ludahnya sendiri dengan kasar di saat Ia sedikit melirik tubuh di depannya.

"Ayo makan, kau pasti lapar, setelah itu kau ku mandikan, ya?" Soobin mengangguk patuh dan menerima nampan yang Yeonjun berikan.

Soobin pun makan dengan lahap sementara Yeonjun tersenyum menatap si manis yang tengah mengembungkan pipinya ketika makan.

To Be Continue...

Handsome DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang