Mr J, Is My Husband? (end)

1.7K 159 15
                                    

Happy Reading
-
-
-
-

Karena merasa khawatir Jennie meninggalkan Jisoo begitu saja, akhirnya Jennie pun kembali ke rumahnya untuk melihat keadaan Jisoo, ketika masuk hanya ada keheningan di dalamnya, seharusnya Rose sudah pulang dari kampus di jam sekarang, lampu-lampu pun masih gelap tanda tidak ada seorang pun disana, Jennie pun naik ke lantai atas untuk melihat Jisoo.

ceklek,, "Kenapa gelap sekali?" ctak,, Jennie pun menyalakan lampu kamar Jisoo namun tak seorang pun disana "Astaga darah,," jantung Jennie pun berdetak semakin kencang melihat ceceran darah di kamar Jisoo ia pun mendekati ranjang Jisoo yang masih berantakan dilihatnya noda darah yang banyak di kasur Jisoo, Jennie pun menghubungi ponsel Jisoo namun suara deringnya ada di kamarnya berarti Jisoo tidak membawa ponselnya, ia pun menghubungi Rose dan Rose mengatakan ia di rumah sakit sekarang, tak tinggal diam Jennie pun langsung memutuskan untuk menyusul ke rumah sakit.

Bugh,bugh,,bugh,,bugh,, "oppa sudah hentikan" Irene memeluk Seulgi yang memukuli Jennie "Aku mohon oppa, ini dirumah sakit kau bisa kena masalah jika kau terus memukulinya"

"Kau Park Jennie kalau kau tidak mencintai adik ku jangan menyiksanya sialan, jika terjadi apa-apa padanya aku akan membunuhmu"

"Oppa sudah, ayo kita ke ruang administrasi dulu, Rose ya kau tunggu disini nde"

"Nde eonnie,,," Irene dan Seulgi pun meninggalkan Jennie dan Rose Plak,,, tanpa ragu-ragu Rose melayangkan sebuah tamparan pada Jennie "Kau puas huh? kau puas Park Jennie! aku malu memiliki oppa sepertimu, aku malu hiks,,hiks,,hiks kau jahat oppa,, kau jahat hiks,,hiks,,hiks"

Jennie belum tahu apa yang terjadi sebenarnya, ia terduduk di lantai dengan muka lebamnya akibat pukulan Seulgi, ia hanya diam melihat Rose yang masih terisak, ia menunggu Rose menjelaskan semuanya.

"Kau tahu oppa kau pembunuh,,, kau membunuh anakmu sendiri,, hiks,,hiks,, kau membunuh anak yang ada di dalam perut Jisoo eonnie, kau membunuhnya,,," teriak Rose pada Jennie, tak terasa butiran bening meluncur begitu saja di pipi Jennie "Jisoo eonnie sedang hamil oppa, hamil anak mu dan kau membunuhnya, kau membunuh anakmu sendiri Park Jennie! selama ini aku selalu membiarkanmu melakukan apapun yang kau mau, aku tidak melakukan apapun karena Jisoo eonnie yang memintaku untuk tetap diam dengan perlakuanmu padanya, dia terlalu baik untukmu, Seulgi oppa benar jika kau memang tidak mencintainya jangan menyiksanya seperti sekarang, aku sudah tidak bisa diam lagi, aku akan mengatakannya semua pada mom dan dad tentang kelakuanmu, aku membencimu"

"Permisi nona, nona Jisoo sudah sadar"

"Nde suster saya akan masuk" Rose pun masuk ke ruangan Jisoo

"Eonnie,,,, gwenchana?"

"Aku baik-baik saja Rosie, bagaimana keadaan bayiku?" Rose terdiam dia bingung harus menjawab apa "Kenapa diam saja Rosie,bagaimana keadaan bayiku?" Rose tetap diam ia berharap Irene segera tiba "Yak Roseanne Park kenapa kau diam saja, cepat katakan bagaimana keadaan bayiku" tak lama Irene pun datang

"Hei Chu, hei tenang" Rose pun mundur ia tidak sanggup jika harus mengatakan bayinya sudah tiada

"Eonnie bagaimana keadaan bayiku, apa dia baik-baik saja?" tanya Jisoo tak sabaran

"Kau tenang dulu, Chu bayimu,,,,," Irene menjeda kalimatnya, mau tak mau ia harus menyampaikannya "Bayimu sudah tiada Chu, kau keguguran" Jisoo mencoba  mencerna kata-kata Irene

"Aaaaaaaaaa,,, andwe,,,,,,, katakan semuanya bohong,,, bayiku masih hidup,,hiks,,hiks,,,andwe,,,aaaaa" Jisoo pun histeris, dokter yang mendengar teriakan Jisoo langsung menuju kamar Jisoo dan menyuntikan obat penenang padanya

BLACKPINK SHORT STORY✅Where stories live. Discover now