About Faith (LiChaeSoo)

1.6K 97 17
                                    

Inspired by some Indonesian songs

Happy Reading

-
-
-
-
-

"Aku untuk kamu, kamu untuk aku,,
Namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda,,
Tuhan memang satu, kita yang tak sama,,
Haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi,,," Alunan lagu dengan petikan gitar itu membuat sang penyanyi berkaca-kaca.

Sepasang tangan memeluknya dari belakang, ia menempelkan wajahnya di punggung penyanyi itu.

"Please, jangan pernah tinggalkan aku baby" sang penyanyi pun menyimpan gitarnya dan berbalik memeluk orang itu

"Hiks hiks aku tidak tahu, apa mungkin kita akan terus seperti ini Lisa ya"

"Tolong jangan katakan itu lagi Rosie, ayo kita berjuang bersama-sama sayang, kita tidak bisa jika hanya berjalan sendiri-sendiri, kita harus tetap bersama"

"Aku mencintaimu Lili, sangat mencintaimu, jangan pernah tinggalkan aku"

"Nado baby, sudah cepat kau bersiap, bukankah hari ini kau harus ke gereja? aku akan mengantarmu"
-
-
"Aku masuk dulu baby, jika kau mau pergi dulu, pergilah nanti jika aku sudah selesai aku akan meneleponmu untuk menjemputku"

"Aku akan disini saja, aku akan bermain game saja agar tidak bosan menunggumu, sudah sana masuk"

"Bye baby" sebuah kecupan mendarat di bibir tebal Lisa

Dua jam berlalu Rose sudah menyelesaikan ibadatnya di gereja, ia pun menuju parkiran menemui Lisa yang menunggunya disana.

"Tolong tanyakan pada Tuhanmu, bolehkah aku mencintai umatnya yang bukan hambanya" senandung Lisa menyambut kedatangan Rose dari gereja

"Hiks hiks hiks hiks"

"Hei baby jangan menangis aku hanya bernyanyi"

"Hiks hiks hiks tapi kenapa aku merasa kau akan meninggalkanku karena hal ini Lili, apa kau tidak sungguh-sungguh mencintaiku huh?"

"Rosie dengarkan aku, aku juga sangat mencintaimu  tapi bukankah takdir yang akhirnya menentukan  bagaimana hubungan kita kedepannya, bukan aku tidak yakin hanya saja aku juga harus melihat kenyataannya sekarang"
-
-
-

Rose Pov

Hubunganku dengannya sudah lebih dari 3 tahun, kami mulai dekat ketika di bangku kuliah, meski di jurusan berbeda kita tetap dekat dan kami memutuskan memiliki hubungan di akhir masa perkuliahan kami.

Awalnya aku merasa hubungan kita pasti akan mendapat pertentangan dari berbagai pihak termasuk keluarga karena aku mencintai Lisa yang seorang wanita, namun ternyata kami baik-baik saja dengan itu,  orang sudah mulai bisa membuka mata dengan persamaan kami, aku bersyukur karena kita bisa diterima dengan baik.

Namun masalah mulai datang ketika kami mencoba meningkatkan jenjang hubungan kami ke tahap yang lebih serius, hari itu Lisa melamarku, hanya aku dan dia, kami belum melibatkan keluarga dalam hal ini, sebulan kemudian kami memutuskan untuk pulang ke Thailand untuk berlibur sekaligus meminta restu pada orangtua Lisa tentang hubungan kami.

"Apa dia mau ikut dengan kepercayaan kita?" tanya daddy Lisa, aku masih mendengarnya meskipun aku di dalam kamar Lisa

"Dad aku mohon, dia mempunyai kepercayaan sendiri, aku tidak bisa memaksakan nya untuk ikut dengan kita"

"Ya Lalisa, apa kau tidak pernah mendengar nasihat rahib ketika di vihara huh? kita hanya boleh menikahi seseorang dengan kepercayaan yang sama dengan kita"

BLACKPINK SHORT STORY✅Where stories live. Discover now