JADIAN?

112 38 14
                                    

Hari sudah mulai gelap, Kanaya keluar rumahnya untuk membeli martabak manis kesukaannya, karena rumah sepi dia pergi sendirian. Dia kesana berjalan kaki sebab lumayan dekat sekalian olahraga, ditengah perjalanan dia mendengar seseorang sedang menangis

"Hiks hiks kenapa semua ninggalin hiks"

"Emm Raksa?" panggil Kanaya sambil menepuk pelan bahu Raksa

"Eh Naya" kata Raksa sambil mengusap bekas air matanya

"Emm lo kenapa?" tanya Kanaya

"Ga, gue gapapa" jawab Raksa tersenyum

"Yaudah kalo lo gamau cerita gapapa" ucap Kanaya

"Kalo gue cerita lo mau dengerin?" tanya Raksa yang dibalas anggukan oleh Kanaya

"Lo tau, orang-orang selalu mandang gue sempurna padahal gue gak se sempurna itu, gue anak yang kurang kasih sayang, gue rindu mama, mama gak pernah dateng saat dimana gue membutuhkan dia, apa gue terlalu jahat sampai-sampai mama ninggalin gue dan yang harus lo tau mama gue masih hidup dia ninggalin gue sama bokap gue tanpa kejelasan, gue gu-

"Udah gak usah di lanjutin kalo lo gak bisa" ucap Kanaya yang melihat Raksa susah untuk mengingat kenangan mamanya lagi.

"Makasih udah mau dengerin gue" ucap Raksa lalu memeluk Kanaya

"Gue juga mau bilang, gue suka sama lo atau mungkin udah tahap cinta ya, awalnya gue juga gak percaya karena kita cuma pernah ketemu dua kali tapi gue gatau kenapa gue nyaman sama lo" perkataan Raksa tadi membuat Kanaya kaget sekaligus bingung

"Lo cuma punya gue, punya Raksa dan selamanya milik Raksa" kata Raksa lagi

"Dan gue gak nerima penolakan" sela Raksa yang melihat Kanaya akan mengeluarkan protesannya.

"Jangan tinggalin Raksa, cukup mama aja yang ninggalin Raksa Naya jangan" ucap Raksa lirih yang membuat Naya iba lalu mengangguk dan membalas pelukan Raksa.

"Ayo Raksa anter Naya pulang" ucap Raksa lalu menarik tangan Naya lembut

"Emang lo tau rumah gue" tanya Kanaya bingung

"Semua tentang Naya, Raksa tau dan satu lagi jangan panggil lo-gue karena Raksa gak suka" kata Raksa dan mau tak mau Kanaya hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah itu mereka menuju mobil Raksa dan langsung pergi ke rumah Kanaya

"Sampai" kata Raksa

"Makasih Raksa" ucap Kanaya tersenyum

"Raksa mau mampir?" tanya Kanaya

"Besok aja deh mampir nya, udah malem nanti Naya tidurnya larut" tolak Raksa halus

"Yaudah kalo gitu Naya masuk dulu ya" pamit Kanaya dan langsung masuk kerumahnya lalu menuju kamarnya.

Setelah sampai dikamar, Kanaya masih tidak percaya bahwa dia berpacaran dengan Raksa ah lebih tepatnya Raksa yang memaksa dia untuk jadi pacarnya.

"Gue mimpi ya" gumam Kanaya sambil mencubit pelan tangannya

"Ah sakit, berarti gak mimpi"

"Auah mending tidur, pusing gue mikirin nya"

Dilain tempat, Raksa baru saja sampai dirumahnya dan langsung disambut oleh pertanyaan ayahnya

"Darimana saja kamu" tanya sang ayah

"Emm itu dari rumah temen, ya rumah temen" ucap Raksa ragu

"Gausah bohong, papa tau kamu habis ketemu sama cewek kan" ucap Ayah Raksa

"Papa gak marah, cuma inget batasan dan jangan sakitin dia" lanjut papanya lagi

"Iya pa"

"Kapan-kapan kenalin ke papa, papa kepo gimana sih cewek yang bisa luluhin anak papa" ucap sang papa sambil terkekeh pelan.

"Nanti Raksa bawa kesini" jawab Raksa

"Papa gak tidur? Udah malem gak baik begadang" lanjut Raksa lagi, senakal-nakalnya Raksa dia masih menghormati papanya yang sudah merawatnya dari kecil dan memberikan kasih sayang.

"Iya ini papa juga mau tidur"

Setelah percakapan itu, Raksa langsung menuju kamarnya untuk tidur karena sudah larut malam dan dia juga sekolah besok serta tak ingin terlambat untuk menjemput sang pujaan hati tentunya.


























Please VOTE and COMMENT guyss:/
Oh ya, kalo kurang asik ceritanya maaf soalnya aku juga baru belajar buat cerita:"

RAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang