ENAM

72 22 3
                                    

Hari ini Kanaya berangkat sekolah sendiri, karena Raksa tidak menjemputnya untung saja dia tidak telat karena menunggu Raksa

"Awas aja, nanti gue marahin tuh orang" gerutunya di perjalanan menuju kelas

Sesampainya dikelas, dia langsung menuju tempat teman-teman Raksa.

"Raksa mana?" tanya Kanaya to the poin

"Eh neng Naya, lah biasanya kan kalian berangkat bareng" jawab Jovanka

"Dia gak jemput gue, gak ada bilang juga untung aja gue gak telat" kesal Kanaya

"Duh gue juga gak tau lagi dia kemana, mungkin nanti juga dia dateng" jawab Jovanka sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal karena takut melihat tatapan tajam Kanaya.

Setelah itu Kanaya langsung menuju tempat duduknya, dan menelungkupkan kepalanya di meja.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan guru yang mengajar pun tiba. Bu Ajeng, guru sejarah yang terkenal killer datang dengan ekspresi yang bisa dibilang seram? Ya begitu lah.
.
.
.
.
.

Raksa POV

"Asuu gimana sekarang, gue telat" panik Raksa saat melihat jam di kamarnya menunjukkan angka setengah delapan.

Setelah itu dia langsung mandi dan bersiap-siap lalu menuju sekolah. Sampai di sekolah, dia pergi ke pintu belakang sekolah agar dapat masuk kedalam sekolah tanpa hukuman.

"Aman, gak ada siapa-siapa" gumam Raksa

Namun tiba-tiba dari arah belakang terdengar teriakan

"RAKSAAAAA"

"Duh mati gue, gimana inii" panik Raksa, saat bersiap akan lari tapi dewi Fortuna mungkin sedang tak berpihak kepadanya tiba-tiba Bu Yanti yaitu guru bk menarik telinganya

"Aduhh duh bu, sakit bu" ucap Raksa meringis

"Kamu ini, mau kabur ya" ucap Bu Yanti sambil berteriak ah jangan lupakan telinga Raksa yang belum dilepaskannya

"Ah engga bu, ibu ini suudzon aja sama saya" bantah Raksa

"Udah gak usah ngeles, sekarang kamu hormat tiang bendera sampai jam pelajaran ketiga" perintah Bu Yanti sambil menyeret Raksa ke tengah lapangan

"Tapi ini lepas dulu bu, sakit ini" kata Raksa sambil menunjuk telinganya

"Oh iya lupa"

"Dah sekarang hormat tiang bendera, jangan kabur" lanjut Bu Yanti yang diangguki Raksa

"Lama banget sih, mana panas lagi" gerutu Raksa

"Oh iya anjir gue gak jemput Kanaya, duh bisa-bisa diamuk gue" gumam Raksa sambil meringis membayangkan Kanaya marah kepadanya.

Bel jam pelajaran ketiga berbunyi

"Selesai juga" lega Raksa dan langsung pergi menuju ke kelasnya

Tok tok tok

"Permisi bu" ucap Raksa

"Kamu, kenapa baru dateng" marah Bu Ajeng

"Telat tadi bu, dihukum juga" jawab Raksa dengan cengirannya

"Sudah sekarang langsung duduk" perintah Bu Ajeng, dan langsung dia menuju bangku disamping Kanaya

"Naya" panggil Raksa takut-takut

"Hm"

"Maaf Raksa gak jemput" ucap Raksa sambil memainkan tangannya karena gugup

"Hm"

"Naya marah ya?"

"Diem Raksa, nanti ketauan Bu Ajeng" setelah mengucapkan itu Naya dan Raksa pun diam karena takut ketahuan Bu ajeng karena ribut dikelas, sebenarnya Raksa sudah sering dikeluarkan dari kelas karena ribut kali ini dia ikut diam karena tak ingin Naya semakin marah padanya.

Akhirnya bel istirahat pun tiba, Raksa langsung saja menahan Naya yang akan pergi ke kantin dengan teman-temannya.

"Raksa minta maaf" ucap Raksa sambil melirik takut-takut ke Naya

"Kenapa telat?" tanya Naya

"Anu itu, emm telat bangun" jawab Raksa gugup

"Kenapa bisa telat bangun?" tanya Naya lagi

"Begadang" cicit Raksa pelan

"Hufftt, iya gapapa Naya maafin" ucap Naya yang membuat Raksa lega

"Oh ya nanti Naya mau main kerumah Raksa?" tanya Raksa dengan mata berbinar

"Emm gimana ya, Naya belum izin"

"Nanti Raksa yang izin ke orang tua Naya" ucap Raksa yang diangguki Naya, setelah itu mereka berdua pergi ke kantin menyusul teman-temannya untuk mengisi perut.

Skip pulang sekolah

"Bener Raksa udah izin" tanya Naya yang entah keberapa kalinya

"Bener Naya, Raksa gak bohong" jawab Raksa bersabar karena dari tadi Naya bertanya pertanyaan yang sama

"Hm yaudah" akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan sekolah dan menuju rumah Raksa

20 menit kemudian

"Emm Naya takut" ucap Naya ketika sudah sampai didepan rumah Raksa

"Gak usah takut, papa Raksa gak gigit kok" ucap Raksa tetapi tak bisa membuat Naya tenang

Saat membuka pintu rumah, tiba-tiba saja ada orang berteriak

"UWAAAA RAKSAA GUE KANGENNN"

























HAYO SIAPA ITU YA, KEPO YA? Mungkinkah pengganggu? Tunggu chapter selanjutnya ya
Inget VOTE and COMMENT guys^~^

RAKSAWhere stories live. Discover now