88

11.2K 1.8K 110
                                    


Besoknya perban krep di kaki dilepas dan aku bisa berjalan kembali seperti biasa.

Kebetulan juga, hari ini adalah hari pertandingan sihir tahunan akademi, Aku dan teman-temanku akan berpartisipasi di pertandingan ini.

Pertandingan dibagi menjadi dua, pertandingan untuk siswi dan untuk siswa. Pemenang akhir akan menjadi ratu dan raja akademi.

Akan ada pesta dansa Setelah pertandingan itu selesai. Pemenang sepuluh besar akan menjadi pasangan. Tentu saja bukan hanya itu, pemenang akan  dapat menggunakan ruang latihan pribadi selama sebulan. Mengapa mendapatkan ruang latihan sebagai hadiah? Itu karena akan ada ujian praktik sihir sebulan setelah pertandingan itu.

Karena ruang latihan umum akan penuh, dan berisik. itu akan mengganggu latihan untuk persiapan ujian. Jadi semua orang akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hadiah ruang latihan itu.

Aku dan teman-temanku mengikuti seleksi babak pertama, kedua, ketiga hingga final dengan mudah.

Ada delapan puluh orang yang akan mengikuti pertandingan final.

Besok pertandingan finalnya akan di lakukan di arena bertarung yang telah digunakan oleh akademi ini selama bertahun-tahun.

Besok pertandingannya harus dilakukan secara serius, kami bahkan akan bertanding dengan memakai zirah yang dibuat khusus untuk kami saat membuat seragam lain.

Di pertandingan ini kita bisa menyerang lawan dengan semua kemampuan yang kita miliki, luka kecil diperbolehkan dan akan terus berlanjut hingga lawan berkata menyerah atau sudah tidak bisa lagi bertanding. Lalu jika penyerang melakukan serangan yang mengancam nyawa lawannya, maka dia akan langsung di diskualifikasi dari pertandingan dan akan dilarang mengikuti pertandingan untuk dua tahun ke depan.

Aku tidak tahu siapa pemenang di kehidupanku yang dulu. Yang aku tahu, gelar ratu dan raja masih dipegang oleh Kak Linter dan si Winny.

Heh si Winny itu yang keluar sebagai pemenang? Tidak cocok sekali. Baiklah karena dia menyebalkan dan tidak cocok sama sekali dengan gelar itu, jadi aku akan mengambil alih gelar ratu.

Baiklah ayo istirahat dulu....

***

"Ilona apa kamu sudah siap?"

"Sudah"  Aku membuka pintu.

"Oh? Kamu terlihat berbeda" Olin memujiku.

"Terimakasih"

Aku sengaja tidak mengepang rambutku, aku merubahnya dengan ikatan ekor kuda. Rambut perak bersinar dengan hiasan mawar perak yang terlihat menyatu dengan rambutku. Sangat cantik dan sedikit segar dengan penampilan baru.

"Hei ayo per... eh... Penampilanmu berbeda dari yang biasanya. Apa kakakku akan baik-baik saja?"

Aku mengerutkan alis bingung, "Ada apa dengan kak Linter?" tanyaku padanya.

"Tidak ada, Ayo pergi"

"Oh oke"

....

Kami memasuki ruang tunggu peserta yang disediakan untuk tempat bersiap sebelum bertanding.

"Oh bukankah ini si pincang? l Selamat karena bisa masuk final, Yah... walaupun kamu tidak akan bisa lulus di babak pertama. Itu sudah pencapaian yang bagus" Setelah mengucapkan kata-kata itu, si Winny pergi begitu saja.

Hah... Ini orang pengen ditampar yah...Tunggu saja, nanti aku akan menamparmu dengan sesuatu yang tidak akan pernah kamu lupakan.

"Kakak" Arltie melambai.

Aku berbalik, Rambutku melambai. padahal ini adalah ruangan tertutup, dari mana angin ini berasal?

L

upakan, pasti ada yang ingin berlatih disini sebentar sebelum memasuki arena.

Kami menunggu kak Linter ke sini, tetapi setelah menunggu sedikit lama, Dia bahkan tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Alhasil Arltie dengan kesal bergegas ke sana "Kalau tau aku harus membantu dia untuk menyeret tubuhnya ke sini, aku tidak akan menambahkan efek angin sepoi-sepoi tadi"

"..."

Kami hanya berdiri di sini melihat Arltie yang sedang menyeret kakaknya ke sini.

"Halo semuanya" Kak Linter menyapa dengan senyum lembutnya, Sepertinya dia sudah kembali normal.

"Pertandingannya bagaimana? Menang?" Olin segera bertanya karena penasaran.

Kak Linter tersenyum, " Tidak, aku kalah. Yang menang adalah ketua dewan"

"Oh"

Kak Linter yang melihat kami terdiam segera tertawa "Tidak apa aku termasuk dalam sepuluh besar, aku masih bisa mendapatkan hadiah ruang latihan pribadi?"

Semuanya kembali lega, Lalu tiba waktunya pertandingan antar siswi.

Satu per satu temanku berhasil memenangkan pertandingan babak pertama, Aku juga memenangkannya.

Kami melihat dengan serempak ke Winny yang tadi berkata bahwa aku akan gagal di babak pertama. Aku memberikannya senyuman polos milikku membuatnya membuang muka karena kesal, Ini membuatku terkekeh.

Lalu babak kedua, Tentu saja kami juga memenangkannya lagi.

Sisa sepuluh orang, Sepuluh orang ini akan tetap mendapatkan hak untuk ruang latihan pribadi. Lalu masuklah kita ke babak untuk mencari ratu pertandingan tahun ini.

Pesertanya adalah kami berlima, lalu adiknya Olin, Qira Zyren. Winny Nerui, Aku baru tahu ternyata dia anak Marquis, Ayahnya adalah sekertaris yang mengatur kegiatan kaisar, pantas saja sikapnya sombong begitu. Lalu ada satu anak Seorang count, Lily Canris. Dua anak baron, Aliya Brithis dan Rerin Zuuya. Salah satu di antara anak Baron itu adalah pemenang yang seharusnya.

Kami mengambil undian untuk menentukan siapa lawan kami. Sepertinya teman-temanku sedang kena sial. Mereka malah saling melawan. Arltie melawan Rina dan Desi melawan Olin. Aliya Brithis melawan Qira Zyren, Rerin Zuuya melawan Lily Canris dan kebetulan sekali, Aku melawan Winny Nerui.

Aku melihat pertandingan Arltie dan Rina. Karena dua-duanya adalah temanku, jadi aku menyemangati keduanya. Rina itu tidak ahli dalam pertempuran, jadi tentu saja dia akan kalah dari Arltie.

Pertandingan antara Desi dan Olin aku menyemangati keduanya, Kekuatan Desi lebih besar dari Olin, jadi tentu saja Desi yang menang.

Pertandingan Aliya Brithis melawan Qira Zyren, dimenangkan oleh Aliya Brithis.

Pertandingan Rerin Zuuya melawan Lily Canris, Dimenangkan oleh Rerin Zuuya.

Lalu tibalah pertandingan atara aku dan Winny Nerui. Heh... waktunya menampar wajah sombong Winny hehehe....

.
.
.
.
.
.
.

   👇🌟

The villainess Ilona Blair reversed fate (TVIBRF)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن