100

12.2K 1.9K 69
                                    


Aku menjalani hariku seperti biasa, Ayah sering menemani aku, di pagi hari, dia ada untuk sarapan bersama, sebelum berangkat kerja, dia mengelus kepalaku dulu, lalu saat jam makan siang tiba, dia pulang untuk makan siang bersama lalu lanjut bekerja di ruang kerjanya, Saat makan malam tiba, kami makan malam bersama. Setiap empat hari sekali kami akan berjalan-jalan bersama, atau sekedar menikmati waktu bersama. Sesekali latihan bersama, atau hanya melihatnya berlatih dengan kapten ksatria.

Tentang perceraian ayahku, itu sudah menyebar di kalangan bangsawan, Aku tidak tahu siapa yang menyebarkannya, tapi aku akan berterimakasih padanya karena tidak perlu membuatku bersusah payah untuk menyebarkan berita itu.

Saat ini aku sedang menunggu teman-temanku datang, mereka akan berkunjung ke sini hari ini jadi aku menunggu di dekat danau, memakan kue dan meminum teh sambil menghadap ke danau untuk melihat pemandangan yang menenangkan.

Kursi di sampingku ditarik, membuatku menoleh.

"Akhirnya setiap kali ke sini tidak perlu melihat wajah buruk rupa" Arltie berbicara Setelah duduk, Olin juga bergegas duduk dan berdehem untuk menyahuti Arltie. Rina dan Desi segera duduk di kursi kosong lainnya, Rina meminum teh, dan Desi langsung mengambil kue.

Aku mengerti apa yang dimaksud oleh Arltie, tetapi... jika kamu sudah berpura-pura, tetaplah berpura-pura sampai akhir.

Aku memasang ekspresi polos berpura-pura tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Arltie.

Arltie menatapku, "Lupakan" dia meminum tehnya.

"Apa yang akan kita lakukan hari ini?" Arltie bertanya mengalihkan pembicaraan, tentu saja aku mengikutinya.

"Oh... aku ingin mengajak kalian ke suatu tempat." kataku lalu melirik ke Desi yang sedang sibuk makan lalu "Setelah kita selesai makan ini" aku menyambung perkataanku tadi.

Menunggu beberapa saat, kami telah selesai memakan semua yang ada di meja. Ralat hanya Desi yang hampir memakan semuanya, kami hanya menyicip sedikit.

"Ayo pergi" Aku berjalan menuju gerbang keluar.

Aku sudah menyiapkan kuda untuk masing-masing, "Tinggalkan pelayan di sini" kataku

"Apa? Nona anda ingin pergi ke mana?" Anne segera berbicara.

Para pelayan yang mengikuti teman-temanku juga memberikan ekspresi tidak setuju pada majikannya.

Hanya Desi yang tenang dan tidak terganggu dengan apapun, dia bahkan sudah naik ke kuda yang aku siapkan.

"Tinggal saja" Arltie langsung berbicara lalu menaiki kuda juga.

"Kamu tinggal di sini" Olin segera menyusulnya.

"Kamu juga tinggal disini ya" Kata Rina masih dengan sifat lembutnya, Setelah itu dia ikut naik ke kuda.

"Ayo pergi"

Aku segera memimpin mereka pergi, karena perjalanan menggunakan kuda, tidak lama untuk sampai tujuan.

"Woah... kediaman siapa ini?" Arltie segera bertanya.

"Ayo masuk" kataku tidak menjawab dan malah mengajak mereka masuk.

Aku membuka pintu, Aula utama terlihat, Aku mengajak mereka ke ruang tamu. Tidak ada seorangpun disini, karena aku memang menyuruh ayah untuk tidak menempatkan pelayan di sini.

untuk kebersihannya? Aku akan mengurus itu nanti.

"Ini paviliun yang diberikan ayah padaku, Tidak ada yang tahu tempat ini selain ayah dan pelayan kebersihan. Ayah berkata, aku boleh menggunakannya sesuka hati, jadi aku memutuskan untuk menjadikannya tempat kita berkumpul."

"Kalian bisa memilih kamar sesuka hati kecuali kamar utama, ruang kerja ayah dan ibuku. untu ruang kerja lainnya, itu terserah pada kalian"

Setelah aku memberitahu mereka, wajah mereka berseri-seri, Akhirnya punya tempat berkumpul yang pasti. Kami sudah memikirkan untuk mencari tempat untuk berkumpul tetapi tidak mendapat tempat yang bagus dan tidak sempat untuk terus mencari.

Aku memberikan tur kecil pada mereka dan segera menyuruh mereka memilih kamar juga ruang kerja masing-masing.

"Ada kue di penyimpanan dapur, Ambil sendiri, Aku akan ke perpustakaan dulu"

Setelah itu aku langsung pergi, Aku belum sempat ke perpustakaan paviliun ini dan saatnya untuk menjelajahi surga dunia ini.

***

"Disini kamu rupanya, Ini sudah sore, kami harus pulang" Olin berkata sambil berjalan dari pintu.

"Ya"

Aku meletakan kembali buku yang baru saja aku ambil untuk di baca lalu berjalan beriringan dengan Olin ke luar.

Di luar, Yang lain sudah menaiki kudanya dan menunggu kami. setelah mengunci pintu, aku menaiki kudaku dan kami kembali ke kediaman Blair.

Saat sampai, para pelayan kami sedang menunggu di halaman depan kediaman, beberapa kereta kuda sudah terparkir di pinggir.

"Nona" semua pelayan yang menunggu ini berbicara, tentu saja mereka tidak lupa untuk mendesah lega.

mereka sedikit lucu hehe...

Aku mengalihkan perhatianku ke teman-temanku dan memberikan mereka kunci paviliun yang sudah aku jadikan gelang sesuai dengan warna mata masing-masing. karena warna mata Arltie dan aku sama, jadi aku merubah milikku menjadi warna perak.

Omong-omong Mengapa kunci yang aku berikan itu lebih kecil daripada kunci biasanya? Tentu saja itu karena aku menciptakan kunci baru ini. Jangan mengira selama seminggu sebelum si penyihir tua jahat itu diceraikan aku hanya bersantai dan berleha-leha saja. Tidak, selama di sela-sela waktu bebasku, aku mengembangkan kunci baru yang sekarang bisa di bawa kemana saja dan tidak lagi merepotkan karena bentuk dan beratnya itu.

Bahkan ini membuat gelang kami semakin unik karena bentuknya.

Jika ada yang penasaran bagaimana cara kunci sekecil itu bisa bekerja dengan baik? Tentu saja semua itu bergantung pada rune sihir hehe...

Aku mengukir rune sihir di kunci itu, lalu pada mekanisme pintu.

Membuat rune sihir itu mudah, Jadi pekerjaan seperti ini tidaklah terlalu sulit, Asalkan ada Ide, terus bekerja keras dan pantang menyerah, semua itu akan terbayarkan dengan keberhasilan.

"Ini"

Mereka mengigat kembali, benda ini adalah benda yang aku gunakan tadi untuk membuka pintu paviliun tadi.

"Kalian harus selalu memakainya" Aku memperingatkan mereka

"Ya"

setelah jawaban itu, mereka semua akhirnya masuk ke kereta masing-masing lalu keluar dari kediaman Blair.

Aku juga kembali ke kamarku, Setelah bersih-bersih aku ke meja makan untuk makan malam bersama ayah.

Sejak dua jalang itu pergi, makanan menjadi lebih enak. Bagus... Ayo pertahankan terus situasi seperti ini.

_____________________________________________

catatan penulis:

Well maaf, aku lupa sandinya dan gk bisa login wk

.
.
.
.
.
.
.
.

   👇🌟

The villainess Ilona Blair reversed fate (TVIBRF)Where stories live. Discover now