126

8.4K 1.5K 137
                                    


"Kak Kimmy ayo"

"Iya.."

Sekarang aku ada di pusat perbelanjaan, hanya berdua dengan kak Kimmy Em... Sepertinya tidak bisa dibilang berdua, karena ada pelayan dan pengawal yang mengikuti kami. Saat ini kami sedang membeli keperluan sekolah untuknya dan untuk sepupuku yang lain.

Setelah berkeliling dan telah mendapatkan semuanya, "Kak Kimmy ayo kita ke kios yang sering aku datangi"

"Em? Oke"

Aku membawanya ke penjual daging tusuk hehe... Ini sangat enak dia harus mencobanya.

"Beri aku tujuh tusuk"

"Oh kamu nona Ilona, ini ambil"

Pelayan itu sudah sangat akrab denganku, jadi dia bisa berbicara santai tanpa harus takut-takut dan walaupun begitu, dia masih sopan dengan menambahkan sebutan nona di depan namaku karena aku tetaplah seorang bangsawan.

"Terimakasih Zizi"

"Sama-sama"

Aku mengambil alih daging yang diserahkannya lalu membagikannya pada pelayan dan Kak Kimmy.

"Cobain kak, ini enak"

Langsung saja tanpa basa basi aku memakannya, dari dulu... Kios ini tidak pernah berubah, rasanya masih enak seperti biasanya.

Pelayan kami langsung makan seperti biasa, Kak Kimmy juga ikut makan. Dia makan dengan baik tanpa kesulitan, ini seperti telah di lakukan berkali-kali. Em... Mungkin karena mereka tinggal di tempat terpencil yang mengharuskan mereka memakan sesuatu seperti ini dari kecil, sedikit kasihan. Kenapa juga mereka baru datang, kenapa tidak dari dulu saja sebelum kami bertemu duo jalang itu? Mungkin jika ada keberadaan mereka, ayah tidak akan mendapatkan ide untuk membawa kedua duo jalang itu dengan alasan menemani aku yang kesepian karena sendirian di rumah.

"Bagaimana?"

Kak Kimmy mengangguk, "Ini enak"

Setelah menghabiskan satu tusuk, seperti biasa aku membungkus beberapa untuk di bawa pulang. Setelah membayar aku kembali ke kereta kuda dan pulang.

....

Aku memasuki paviliun pemberian ayah yang aku gunakan sebagai tempat berkumpul bersama teman-teman.

"Oh kalian sudah ada di sini!"

"Ya" mereka menjawab

"Teman-teman, apa ayo beri nama paviliun ini"

Yah... Berikan nama aku lelah menggunakan kata paviliun pemberian ayah atau paviliun tempat berkumpul bersama teman-teman. Ayo cari nama yang lebih simpel.

"Oh iya... benar juga, paviliun ini belum diberi nama" Arltie setuju.

"Jadi... Apa kalian punya ide?"

"Paviliun rahasia?" Olin memberikan usulan.

"Paviliun mawar" Rina juga memberikan usulan.

"Paviliun Gadis?" Arltie

"White?" Rina

"Stay?"Olin

"Awan?" Arltie

"Hei jangan asal menamai" aku menegur mereka tetapi, siapa yang peduli? Mereka tetap melanjutkan usulannya, dan namanya semakin aneh dan aneh.

"Heyo?" Olin

"Arulin?" Rina

"Meao?" Arltie

Dan blablabla.... Tiba-tiba...

The villainess Ilona Blair reversed fate (TVIBRF)Where stories live. Discover now