[E] 0.1 : BEGINNING

298 58 19
                                    

Warning-!!
Apa pun yang ada di cerita ini, baik nama, tempat, organisasi, kejadian, dan sebagainya hanyalah fiksi belaka.

Tolong beritahu saya kalau ada kesalahan penulisan kata🙏🏻

Happy reading💛

━━━━━━━━━━━━━━━━

"Kang Seulgi! Cepat turun, sarapanmu sudah siap!" seru wanita berusia tiga puluh sembilan tahun.

"Iya, Bu!"

Gadis bernama lengkap Kang Seulgi itu pun segera keluar dari kamar lalu turun ke ruang makan, dengan tas ransel berwarna kuning yang tersampir di pundaknya.

Manik Seulgi berbinar kala melihat menu sarapan pagi ini, ada nasi goreng kimchi dilengkapi dengan taburan wijen dan telur dadar gulung. Menu yang cukup sederhana, tapi nikmat.

"Ayah mana, Bu?"

"Ada di kamar, sedang tidur."

"Oh ... aku bangunkan ayah, ya."

"Jangan, semalaman ayahmu tidak tidur karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan."

"Benarkah? Baiklah kalau begitu."

Tak lama kemudian, pemuda yang lebih tua dua tahun dari Seulgi bergabung di meja makan. Dia mengambil beberapa lembar roti dan selai kacang merah. Sementara itu, Nyonya Kang pergi ke dapur untuk mencuci piring dan panci.

Seulgi menoleh ke arah pemuda itu sambil menyuapkan nasi goreng. "Kak, nanti jemput aku, ya."

"Aku tidak bisa."

"Kenapa?"

"Ada kelas tambahan."

Seulgi tidak yakin dengan jawaban Suhyeon, karena dari nada bicaranya kentara sekali dia berbohong.

Sambil menatap piringnya, Seulgi bertanya, "kau masih marah, ya?"

Suhyeon terdiam sejenak, lalu menjawab, "menurutmu?"

"Hm ... aku salah, aku minta maaf."

Kemarin Suhyeon datang ke sekolah Seulgi untuk menjemput adiknya itu. Namun, saat tiba di sana, Seulgi tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Suhyeon mencoba menghubunginya, tapi tidak aktif. Mau tidak mau Suhyeon menunggu, sampai dua jam lamanya.

Hingga akhirnya dia mendapatkan notifikasi pesan dari seseorang, yang mengatakan bahwa Seulgi sudah pulang dari sekolah dan sekarang dia ada di rumah temannya.

Jadi tidak salah lagi kalau Suhyeon sangat kesal terhadap adiknya itu. Seharusnya Seulgi bilang terlebih dahulu agar Suhyeon tidak menunggu.

"Hm."

"Yang serius."

"Aku memaafkanmu," ucap Suhyeon datar.

"Yang tulus, pakai senyuman juga dong."

Suhyeon menghela napas, lalu memaksakan kedua sudut bibirnya terangkat. "Aku sudah memaafkanmu, Adik Manis."

Kedua mata Seulgi menyipit, membentuk lengkungan seperti bulan sabit. "Nah! Kalau seperti itu 'kan enak didengar," celetuk Seulgi, "karena kau sudah memaafkan aku, nanti jemput aku, ya!"

"Tidak, pulang sendiri." Suhyeon bangkit, lalu meninggalkan adiknya yang merengut.

"Ck! Menyebalkan sekali," decak Seulgi menggenggam sendoknya gemas.

︻デ══一 •• ︻デ══一

Ting!

Seulgi mengerutkan dahi, dia pun memeriksa ponselnya.

EAGLET - KSG [M]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ