[E] 03 : MEET

56 20 1
                                    

Warning-!!
Apa pun yang ada di dalam cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan sebagainya, mohon maaf karena itu bukan kesengajaan.

Happy reading💛

━━━━━━━━━━━━━━━━

"Ya! Kang Seulgi! Cepatlah bangun!"

"Lima menit lagi," gumam Seulgi menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Ke sekian kalinya kau berkata seperti itu!" seru Taehyung, "tidak ada toleransi lagi, cepat bangun!"

"Ck, mengganggu sekali," gerutu Seulgi. Dia menatap tajam pria itu, lalu pergi ke kamar mandi.

Sementara Taehyung kembali ke ruang makan, di sana sudah ada Joohyun dan Yoongi. Beberapa makanan untuk sarapan juga sudah tersedia di atas meja.

"Mana bocah itu?" tanya Yoongi.

"Sedang mandi."

Joohyun menghela napas. Dia tahu betul kalau Yoongi sedang marah kepada Seulgi, karena Seulgi membawa pulang sekantung heroin secara diam-diam. Ya, heroin milik Yook Daehwan kemarin. Dia kembali ke tempat itu untuk mengambil barang haram tersebut.

"Yoongi."

"Hm."

"Jangan marahi dia, ya?"

Yoongi hanya diam.

"Aku yakin dia melakukannya karena ada maksud tertentu."

"Kau membela bocah itu?"

"B-Bukan ... bukan begitu mak—"

"Sudahlah, Joohyun. Kau tahu sendiri kalau aku sangat tidak suka kalau ada orang yang melanggar peraturan yang kita buat," ucap Yoongi serius, "apalagi bocah itu sering sekali melanggar peraturan."

"Kalian membicarakan aku?" tanya Seulgi tiba-tiba datang.

Atensi mereka bertiga pun teralihkan.

"Duduk," titah Yoongi.

Dengan santai Seulgi duduk di kursi yang tersisa. Atmosfer ruangan terasa mencekam, Seulgi tahu apa yang sedang terjadi sekarang.

Duk!

Sekantung plastik hitam kini berada di hadapan Seulgi.

"Apa ini?" Yoongi mulai menginterogasi.

"Ups! Aku ketahuan," kata Seulgi sangat santai, seolah yang dia lakukan bukanlah kesalahan yang besar.

"Berhenti bermain-main!" seru Yoongi, "sekarang jawab! Untuk apa ini, hah?!"

"Untuk kujual." Lagi-lagi Seulgi terlihat santai.

"Sudah kubilang, jika kau seperti ini ... kau tidak ada bedanya dengan para bedebah itu," imbuh Taehyung.

Seulgi mencomot selembar roti, lalu diolesnya dengan selai stroberi.

"Aku tidak seperti mereka yang mengambil keuntungan dari penjualan barang haram itu."

"Maksudmu?"

"Tolong jelaskan," sahut Joohyun.

"Uang hasil penjualan barang haram itu aku gunakan untuk membiayai hidup anak dan istri dari para target. Mereka kehilangan sosok tulang punggung keluarga, lalu siapa lagi yang bisa membiayai hidup mereka? Maka dari itu aku berinisiatif mengumpulkan uang untuk mereka," jelas Seulgi panjang lebar.

Yoongi menghela napas, ia terheran kenapa Seulgi mempunyai pemikiran seperti itu. Tujuan Seulgi memang baik, tapi cara yang dilakukannya itu salah.

"Kupikir kau seorang psikopat tak berperasaan," celetuk Taehyung yang langsung dihadiahi lemparan piring plastik.

EAGLET - KSG [M]Where stories live. Discover now