[E] 0.5 : HINT

53 18 2
                                    

Warning-!!
Apa pun yang ada di dalam cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan sebagainya, mohon maaf karena itu bukan kesengajaan.

Kritik dan sarannya juseyo~ sertakan vote juga jika kalian suka dengan bab ini-!!

Happy reading💛

━━━━━━━━━━━━━━━━

Memandangi pantulan diri di cermin, Seulgi merapikan bajunya. Sekarang ia siap bekerja. Bekerja sebagai pelayan sekaligus mata-mata.

Lagi-lagi ia teringat perkataan Joohyun tempo hari.

"Selain Jang Seunghan, ada satu orang yang sering datang ke restoran itu juga. Dia salah satu targetmu, tapi tidak sekarang kau mengeksekusi dia. Akan kuberitahu kapan waktunya."

Seulgi melipat tangannya di depan dada. "Aku penasaran kenapa targetku cukup banyak dalam misi ini, memangnya mereka terlibat dalam apa? Kasus politik? Entahlah!"

Tok! Tok! Tok!

"Aku boleh masuk?"

"Hm."

Pintu terbuka dan muncullah sosok pria berkulit putih pucat yang memegang sebuah amplop putih berukuran kecil. Ia menyodorkan amplop itu tepat di hadapan wajah Seulgi.

"Apa ini?"

"Clue-nya."

Seulgi sempat terdiam, lalu ia membuka benda berwarna coklat tersebut. Ternyata isinya adalah sebuah foto dan secarik kertas bertuliskan sandi yang tidak Seulgi mengerti.

Wanita berkelopak mata monolid itu menatap foto yang menggambarkan peta dari sebuah kota yang diambil dari citra satelit.

"Busan ... dan sandi yang tidak kumengerti," gumam Seulgi.

Yoongi memasukkan tangannya ke dalam saku celana, seraya berkata, "sandinya aneh, aku baru melihat sandi yang seperti itu."

"Kau bisa memecahkannya untukku, Yoon?"

Tanpa menjawab, pria itu melengang pergi keluar dari kamar Seulgi. Membuat Seulgi merasa gemas sekali ingin mencakar wajah datar pria itu.

"Ck! Menyebalkan sekali," decaknya kesal.

Wanita itu segera mengambil tas selempangnya lalu menyusul Yoongi. Ia rasa, ia harus mengeluarkan jurus kedua.

Seulgi menarik napas, lalu mengembuskannya perlahan. Ia melihat Yoongi duduk di depan televisi sambil membaca buku. It's time to act.

Bergelayutan di lengan Yoongi, Seulgi pun melancarkan aksinya.

"Oppa~  bantu aku, yaa .... Kau 'kan tahu sendiri aku tidak pintar dalam hal sandi dan antek-anteknya, jadi bantu aku yaa."

Hening. Yoongi tidak menjawab.

"Oppaa~ please~"

Puk!

"Kau menjijikkan," celetuk Yoongi melepas tangan wanita itu dari lengannya, kemudian pergi begitu saja.

Seulgi mengaduh kesakitan. Bisa-bisanya Yoongi menimpuknya dengan buku yang cukup tebal ke kepala, untung saja Seulgi tidak punya riwayat kelainan otak.

"YA! MIN YOONGI! AWAS SAJA KAU!"

︻デ══一  •• ︻デ══一

Selama perjalanan, Taehyung terus menerus melirik ke sebelah kanannya. Ia menggelengkan kepalanya pelan. "Kau kenapa? Wajahmu kusut sekali."

"Min Yoongi menyebalkan."

EAGLET - KSG [M]Where stories live. Discover now