Prolog

8K 491 19
                                    

"Semesta, siul riuh tak lagi membahana. Hingga ketika sorak ramai mengusik raga dan jiwa, kesan terakhirnya selalu sama. Mustahil bagai Fatamorgana."
__________________

Sejauh apapun Gema berusaha membuat singgasana dalam ruang semu hidup Fatamorgana, hasil terakhirnya akan tetap sama. Seolah benteng pertahanan tak ingin diajak untuk bekerja sama.

Fatamorgana, saat hening hinggap meluluh lantahkan jiwa. Sosok Gema hadir, membuat hidup yang mustahil menjadi nyata. Bukan tangis pilu lambang bahwa ia tersiksa. Justru pekikan beku yang mengalun dalam matrik tak kasat mata.

Malam itu, di dermaga biru. Bukan sekedar melodi yang mengalun bak memori berhias sendu. Namun curahan hati seorang Gema yang merasa menggapai Fatamorgana adalah hal tabu. Hingga tenang air berkata, "Tuhanmu adalah jawaban segalanya, mengadu pada-Nya, jangan mengadu pada manusia. Karena manusia sulit untuk dipercaya."

Kota Tahu, 18 Maret 2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kota Tahu, 18 Maret 2021

Revisi : Kota Tahu, 11 Mei 2021

Dalam Dekapmu [SELESAI]Where stories live. Discover now