ELEMENTER CLUSTERS

65. Klan Spiece

Klan Spiece, terdengar asing kah?🥺

Adalah klan tersembunyi yang selama ini tidak diketahui banyak orang, klan berada di bawah bagian inti dari setiap inti klan yang menyatu. Suka berpindah-pindah tempat, suka mencari poros klan lain untuk disinggahi. Klan Spiece, adalah klan yang penduduknya memiliki banyak percampuran elemen-elemen aneh. Meski begitu, jangan ragukan kekuatan yang mereka miliki.

Dulu! Sangat dulu sekali, 10 tahun yang lalu, peperangan oleh darkness dilakukan secara diam-diam. Dibantai habis-habisan dengan meracuni makanan yang ada. Mengaliri sungai-sungai menggunakan racun. Entah kenapa, setiap racun yang di buat oleh kegelapan selalu mempan sampai-sampai tidak ada penawarannya.

Pada saat itu, klan Spiece tengah melakukan pesta penyambutan putri perempuan kerajaan Spiece yang belum dilaksanakan sebelumnya. Nasnya, salah seorang pesuruh darkness yang bukan lain adalah pelayan dalam istana, sengaja memberikan racun kepada setiap makanan yang ada di acara itu.

Sementara putri itu diculik ketika dia masih berusia belia, mungkin 5 tahun yang hanya bisa menangis ketika melihat orang-orang kesakitan. Berteriak minta tolong.

“Kakak, ayah... Ibu... Kakak... Kak Esa? Kak lam? Ayah... Hiks, kenapa sepi seperti ini? Kenapa banyak orang berlari-an kesakitan?” Kalimat itu keluar dari mulut anak perempuan kecil yang tengah berada di kamarnya sendirian.

Menatap jendela dengan bingung.

Dibawah ada seorang ayahnya yang meringkuk kesakitan, ibunya juga memegangi lehernya. Orang-orang juga melakukan hal yang sama. Ada yang berteriak-teriak. Meraung kencang.

Anak kecil perempuan itu terpaku ditempat, hanya bisa menangis, memanggil-manggil Ayahnya, Ibunya, Dan kedua kakaknya yang tidak terlihat.

Ayah.. ibu.. kakak... victo mau kesana...

Kaki kecil anak perempuan yang mengucap namanya sendiri dengan sebutan victo melangkah menuju pintu. Nasnya, tangannya tak mampu meraih knop pintu.

Hingga...

Seseorang bejubah hitam muncul dibelakangnya.

Wush.

"Baby.. anak kecil.. mari ikut paman.."

Victo membalikkan badannya yang mungil itu, kakinya bergemetar, merambat keseluruh tubuhnya.

"Paman siapa?"

"Paman adalah paman, ayo ikut paman nak.."

"Tapi ayah, ibu,.."

"Tidak usah pedulikan mereka," ucap bejubah itu melangkah mendekati Victo, Victo menangis menggigiti jari-jari. Meraung memanggil-manggil nama ibunya, ayahnya dan kedua kakaknya yang kemungkinan berada di bawah.

"Ibu..ayah... Kakakkk... Hiks..."

"Paman, jangan mendekat, jangan bawa aku kemana-mana, aku ingin tetap disini paman..."

Wush. Bejubah hitam itu berhasil membawa gadis kecil mungil itu.

Brak.

Seorang laki-laki usia 5 tahunan memegangi lehernya dengan kencang bagaikan tercekik itu, mendobrak pintu kamar adiknya. Dibantu temannya.

"Victoria... Kkkk-amu di-mana arghhh," ucapnya terbata.

Zhong! Kosong, dikamar tidak ada siapapun.

"Victooo, kk-amu dimana sse-se-karang???!" Teriak satunya lagi.