31. Terungkapnya tabir itu

766 73 2
                                    

_terungkapnya tabir itu_

Waktu sudah menunjukkan siang hari, dimana mereka tadi baru saja makan makanan yang diberikan oleh Nek Ara, pemilik toko dan perpustakaan itu, entahlah dia sungguh baik hati.

Rais,dan ketiga temannya akan memulai misinya sore hari nanti, mereka memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, mengumpulkan kekuatan. Bisa jadi nanti malam mereka tak tidur.

Lagi! Lagi! Dan lagi!

Sungguh mulia Nek Ara, Ia membiarkan tamu asingnya menemaninya, meski anak tunggalnya ada dirumah, membantu sang ibu.

Masih dalam tempat yang sama, mereka berempat memutuskan untuk beristirahat di halaman belakang yang indah nan asri itu, sekali-kali toh mereka juga akan pergi meninggalkan tempat itu.

Zard untung ia tertidur paling akhir, hingga tak mengganggu telinga rekan-rekan seperjuangannya itu, kasihan kan kalo temannya tidak bisa menikmati istirahat nya karena dengkuran? Konyol.

Detik selang berganti menit
Menit selang berganti jam
Sudah jam 16.30, artinya sudah jam setengah 5 sore.

Misi akan segera terlaksana, Rais, Aera, Zard , dan Syafa pun sudah menyiapkan seluruh bekal yang dibutuhkan.

Mereka berempat berpamitan dengan Nek Ara dan juga Anaknya yang sekitar berusia 20 tahunan. Mengucapkan kata terimakasih banyak selalu terlontarkan berkali-kali.

Setelahnya mereka memutuskan untuk dalam mode invisible, Syafa membantu Zard dengan mengirimkan sedikit energi invisible nya, kasihan Zard tidak memiliki bakat invisible.

Sedangkan Rais? Seharusnya tidak perlu dipertanyakan!
Ia dibantu oleh Aera supaya dalam mode Invisible, padahal ia sendiri bisa menggunakannya!, Tak apalah demi keturunan klan terhormatnya.

"Mari tunjukkan kami dimana tempat yang kemarin kalian datangi?" Mode telepati antar pikiran diaktifkan oleh Rais, inilah bakat yang Rais tumjukkan kepada temannya.

Syafa menjawabnya" ikuti aku".
Mereka memutuskan berjalan tanpa teleport, menghemat tenaga!, Itu lebih baik, bersiap-siap apa yang Mr prank lakukan.

Rais mengamati setiap warga yang sedang berbaris beres masuk ke rumahnya masing-masing. Tak ada keganjalan di waktu seperti itu.

Selangkah demi selangkah mereka lalui dengan baik, tempat yang akan ditunjukkan oleh Syafa mulai terlihat, megah. Satu kata yang mereka pikirkan, namun? Mengapa diwaktu malam itu hitam gelap?

"Ini sangat berbeda dari sebelumnya kawan" telepati Aera terkirim cepat dimasing-masing otak ketiga temannya.

Syafa pun menganggukinya.
' kita tunggu malam hari, mungkin akan ada sesuatu yang terungkap. Sebaiknya kita menyelusuri setiap jengkal tempat megah ini ' usul Rais diterima dengan senang hati.

Mereka berjalan dengan posisi Syafa masih didepan, Zard diurutan kedua, Aera di urutan ketiga,dan Rais yang berada diurutan terakhir. Memang mereka seperti hendak PBB,

Zard sangat penasaran, dari  pada mati penasaran ia langsung mengusulkan gagasannya 'hey kalian , sebaiknya kita masuk saja! Aku sangat penasaran dengan ruangan ruangan yang didalamnya!'
Mereka berempat berpencar, memutuskan untuk bertemu di tempat dimana awal mereka berpencar tadi.

# Zard

Dari pada dirundung penasaran yang notabenenya orang kepo-an, lebih baik mencari tahunya sendiri!,

Zard berjalan masuk ke suatu ruangan yang dibilang luasnya bermeter-meter, banyak pepohonan yang indah nan berbunga, air mancur, pokoknya terlihat asri. Siapapun yang disana pasti tak ingin pulang, menjauhi tempat yang memesona.

ELEMENTER CLUSTERSWhere stories live. Discover now