68. yeah

154 37 10
                                        

Satu minggu kemudian.

Kondisi di academy sudah lebih baik dari kemaren kemaren. Hida, Zacky dan juga Rais telah kembali seperti biasanya. Hanya saja, Rais sedikit agak dingin dan cuek, hanya sedikit.

Sekarang mereka bertiga menuju ke kantin bersama, para senior yang melakukan ujian minggu kemarin sudah kembali melakukan aktivitasnya masing-masing. Sehingga academy ramai kembali.

"Nah gitu dong, dari kemaren kalian berdua diem mulu, gak tau aku tekor ngadepin kalian huh," ucap Hida tiba-tiba. Zacky menghitung kalimat Hida yang panjang itu dalam satu hembusan napas.

"Wah keren 16 kata satu hembusan napas, wow!" Sahut Zacky, sifat dan tawa playboy nya muncul kembali.

Rais tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

"dah lah kapok kapok..." gumam Hida.

Zacky yang berada di tengah-tengah Hida dan Navy segera menggantungkan tangannya di kedua bahu kedua temannya itu. Sepanjang jalan menuju cafetaria ketiganya saling melontarkan kalimat-kalimat ejekan satu sama lain.

Siapapun yang melihatnya ikut berbahagia, ya pertemanan mereka memang luar biasa, kemana-mana ya bareng. Seperti geng perempuan saja. Apalagi setelah beberapa hari sebelumnya, mereka bertiga tidak bersama melainkan sendiri sendiri.

Cafetaria yang terletak dilantai tiga sudah ramai, mereka bertiga biasa menuju tempat yang agak menjorok ke belakang itu. Ketiganya duduk.

"kuy, siapa yang mau pesan? Biasanya Navy heum.." ujar Zacky. Rais segera berdiri, "biar aku aja, mau pesan yang mana tuh?"

"Samakan aja sih," jawab Hida. Zacky menganggukinya. "Oke lah."

Cafetaria sekarang tidak memakai sistem hologram lagi karena sistem mengalami kerusakan beberapa bulan yang lalu. Hingga kini, rapat academy memutuskan untuk menggunakan sistem pada umumnya.

Sambil menunggu pesanan datang, Hida dan Zacky saling berbincang-bincang banyak. Mengenai pelajaran yang sudah Zacky tinggalkan seminggu, mengenai apapun itu lah.

Hingga kini, semua kegiatan baik di klan wind maupun klan bumi berjalan dengan lancar dan baik. Navy juga tengah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Mungkin, tidak sampai satu tahun ia akan kembali ke academy membawa orang yang akan ia bawa.

Kini, Navy tengah berjalan berjejeran bersama Lisa. Ia memutuskan ke rumah Lisa untuk melatih teknik ber pedangnya. Beruntungnya, ada mereka berdua yang memiliki fasilitas di rumah.

Navy yang lengkap dengan seragam tertutup Hoodie ukuran besar berjalan bersisian dengan Lisa. Keduanya saling bercerita satu sama lain.

"Oh ya, apakah di setiap tahun memang organisasi penyelidikan melakukan hal seperti ini?" Tanya Lisa.

Navy mengangguk meski anggukannya mungkin tidak terlihat oleh Lisa, "tentu saja, kami harus bisa menemukan mereka orang-orang yang berhak bersekolah di academy, tidak hanya di klan bumi, tapi di klan lain juga."

"Wah, keren sih," Lisa bergumam.

Kringggggg kringgggg..

Seseorang menaiki sepeda membunyikan bel sepedanya. Kyla menaiki sepeda baru bermerek United yang kemaren ibunya belikan. Lisa dan Navy saling mendongak.

"Widihhhh, sepeda barunya masih kinclong melong neng," canda Lisa tapi ada benenya juga sih.

Kyla tersenyum tipis di tempat, seseorang berjalan mendekat ke arahnya.

Ehh tunggu, mau ngapain dia? Ternyata bermiat membonceng Kyla. Jok boncengan memang kosong.

"Astaga, ia akan menjahiliku lagi?" dengan kerutan di wajah Kyla, pikirannya berkata hal itu.

ELEMENTER CLUSTERSМесто, где живут истории. Откройте их для себя