Kak Hanna ✔️

23.7K 1.9K 37
                                    

Halo semuanya, aku minta vote dan komen dari kalian ya. Sebagai dukungan untuk cerita ini 🥺
Terimakasih dan happy reading.

☘️☘️☘️

Track List Kalaya :
Cherrybelle - Dilema

Vino dan Axel kalut mencari si bungsu yang mendadak hilang. Banyaknya para tamu undangan membuat mereka berdua kesusahan mencari sang adik. Belum lagi tadi banyaknya kolega yang harus ditemui dahulu.

Padahal tadi Vino sudah mengatakan kepada Farel untuk tetap menjaga Aya. Namun justru ternyata Farel juga kebingungan sekarang mencari Aya, padahal tadi Farel hanya dipanggil sebentar oleh seorang kolega Papah nya.

"Princess kamu dimana?" Vino terlihat kacau sekarang. Begitu pun dengan Axel yang sedang mengacak rambutnya karena kehilangan sang adik yang mendadak.

"Xel, coba lo cari arah kolam renang. Sekalian minta bantuan bodyguard nyari Aya." Perintah Vino tegas saat ini.

Axel mengangguk. Tapi sebelum ia pergi, tiba-tiba saja ia dihadang oleh seorang perempuan.

"Lo anaknya Om Rey kan? Itu putrinya Om Brian di kamar mandi pingsan." Adu si perempuan dengan bergetar dan cemas. Karena setelah melihat Aya yang pingsan bersimbah darah, ia langsung berlari mencari keluarga Brian.

Mendengar hal tersebut, Vino dan Axel langsung berlari ke arah kamar mandi perempuan. Tidak peduli jika yang mereka masuki saat ini adalah kawasan beda gender.

Vino langsung mendorong kasar pintu kamar mandi. Terlihatlah Aya yang sudah terkulai lemas dengan darah yang sudah membasahi gaun nya. Tanpa fikir panjang Vino langsung menggendong sang adik dan membawanya ke salah satu kamar hotel yang paling dekat.

Axel yang kaget melihat Aya dalam keadaan berdarah-darah dan pucat seperti itu, langsung menghubungi Regan. Saat ini ia tidak tau akan menghubungi siapa, yang ada di fikiran Axel, mana tau Regan bisa membantu atau mencarikan dokter supaya bisa ke hotel secepat mungkin.

Vino menidurkan badan adiknya dengan hati-hati diatas kasur. Menyelimuti sebisa mungkin dan mengatur penghangat ruangan.

Badan Aya saat ini dingin dan kaku, gaun nya sudah penuh dengan darah yang sangat banyak. Bibir adiknya itu membiru, membuat Vino takut dan sangat khawatir saat ini.

"Xel!!! Mana dokternya?!" Teriak Vino dengan amarah yang tercetak di raut mukanya.

"Lagi dijalan Vin, bentar." Jawab Axel. Jujur, ia juga cemas dan marah juga melihat keadaan adiknya seperti ini.

"Permisi, sorry gue mengikuti kalian. Kalo boleh gue akan membantu membersihkan Kalaya. Kasian, gaun dan wajah nya penuh darah. Gaun nya Kalaya juga terbuka, lebih baik diganti." Ucap seorang perempuan yang tadi memberitahu keadaan Aya dimana.

Vino terlihat berfikir, sesaat ia mengangguk juga. Mengingat gaun Aya yang sudah penuh dengan darah.

"Ya udah cepet. Macam-macam lo dengan adik gue, nyawa lo dan keluarga lo habis sekarang juga." Ancam Vino dingin. Perempuan itu mengangguk, Vino dan Axel pun keluar dari kamar hotel.

Mereka diluar berusaha menghubungi keluarga mereka yang lain, tapi nihil. Wajar saja jika keluarga yang lain tidak akan mengangkat telfon mereka. Orang mereka lagi berdansa dan sibuk dengan urusan masing-masing.

Kalaya [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon