[✔️] strange time ; jaesahi

dua belas

strange time

dua belas: all i want

Asahi memandang lurus ke depan. Semilir angin, bau laut, kicauan burung camar.

Asahi tersenyum. Semua ini terjadi begitu cepat, juga lambat. Aneh.

Hal-hal aneh yang terjadi di saat-saat aneh pula.

Asahi menoleh pada tangan yang menaruh kotak bekal di depannya, berisi makanan kesukaannya, tanpa sayur, penuh dengan daging dan tentu saja cola.

"ayo makan, aku lapar!"

Asahi terkekeh sebab tutur orang di sampingnya. Jaehyuk, menatapnya dengan bingung, memberikan sumpit miliknya.

"kenapa tertawa?" tanya Jaehyuk bingung, mengambil daging untuk disuapkan kepada Asahi.

Asahi menerima suapan, lalu menggeleng, mengunyah sambil tersenyum.

"aku hanya..."

"mengingat masa lalu.."

Jaehyuk yang awalnya hanya memandang, kini tersenyum. Mencoba makan sambil mendengarkan kata-kata Asahi selanjutnya.

Asahi terkekeh melihat antusias Jaehyuk ingin mendengarkan kisahnya. Lalu ia melahap makanan dan melanjutkan.

"aku pikir aneh saja, semua ini.."

"aku yang memutuskan ke Korea, untuk bertemu kamu yang juga ternyata mencariku selama ini,"

Asahi menatap Jaehyuk yang menatapnya penuh dengan rasa sayang.

"seperti mimpi, seperti drama yang kutonton tempo hari, terlalu magis, Jae.."

Jaehyuk terkekeh, mencubit gemas pipi Asahi yang bergerak karena bicara itu.

"hei, lepas!"

"hehe.."

Asahi menghela napas, lalu kembali menatap laut. Semilir angin, bau laut, kicauan burung camar,

dan Jaehyuk.

Sempurna.

"Asahi, kamu tahu tidak hal pertama yang aku pikirkan saat sadar itu kamu.."

"apa?"

"jangan jadi orang aneh haha. Aku tidak mau kamu mengganggapku penguntit..."

Asahi menatap Jaehyuk dengan datar, "jujur saja, aku memang sempat berpikir kamu penguntit.."

"hei!"

"tapi, Jae.." Asahi menggenggam tangan Jaehyuk.

"aku senang aku tidak perlu repot-repot mencarimu ke mana-mana.."

Jaehyuk mengerutkan dahi, "jadi kamu niat mencariku atau tidak?" tanya Jaehyuk sedikit kecewa.

Asahi terbahak. Ia memeluk lengan Jaehyuk, menatapnya dengan tatapan anak anjing.

"sedikit?"

"hei!"

Asahi kembali terbahak. Jaehyuk mencubit pipinya dengan gemas, lalu menepuk pucuk kepalanya.

"hum, tidak apa-apa. Aku hanya perlu menemukanmu," ucap Jaehyuk lalu mengecup pelan pucuk hidung Asahi.

Asahi tersenyum, terkekeh kecil lalu memeluk Jaehyuk dengan sayang.

.
.
.

"kamu pikir mereka akan setuju?" tanya Asahi.

Jaehyuk menghela napas. Genggaman tangannya mengerat.

"jangan menakutiku seperti itu!" kesal Jaehyuk.

Asahi hanya bisa tertawa, menahan gemas melihat wajah gugup sang kekasih.

Asahi menepuk pucuk kepala Jaehyuk dengan pelan.

"semangat ya.."

Jaehyuk meneguk liur dengan kasar begitu melihat rumah yang tidak asing. Tentu saja Jaehyuk pernah dua tiga kali datang bersama Asahi ke sini.

Tapi kali ini dengan maksud yang berbeda.

Jaehyuk tidak jarang menghela napas atau mengenggam tangan Asahi lebih erat. Asahi hanya terkekeh, karena lucu saja melihat wajah gugup dan panik Jaehyuk.

Sampai mereka melangkah memasuki pagar, memencet bel pintu, dan duduk berhadapan dengan kedua orang tua Asahi,

Jaehyuk rasanya ingin lari.

Tapi, tentu saja tidak.

Setelah banyak waktu dan kejadian aneh yang mereka lewati bersama, Jaehyuk tidak mungkin lari.

Semua hal yang ingin Jaehyuk lakukan...

"tuan Hamada.."

Ayah Asahi menatap Jaehyuk dengan serius.

"... izinkan aku untuk membahagiakan anakmu dan menjaganya seumur hidupku!"

Satu detik.

Dua detik.

Senyum bahagia dan pelukan hangat dihadiahi. Asahi tersenyum, Jaehyuk hampir menangis.

Aneh. Asahi rasa ini sangat aneh. Tapi Asahi menyukai segala hal tentang keanehan ini.

strange time

end.

hai, maaf sudah menunggu terlalu lama dan malah dipertemukan dengan akhir :'

jujur aja author hye bingung ini mau dibawa ke mana, kayak hubungan dan akhirnya malah maksain selesai.

maaf ya jika tidak memuaskan :')

terima kasih udah mampir ke strange time yang sangat strange ini!

bubye ❤️

dk1317

20-03-2021