lima

4.6K 1K 39
                                    

strange time

lima: waktu yang tepat

Ada beberapa orang yang memang dipertemukan oleh takdir di waktu yang tepat. Masa-masa dan kenangan yang mereka buat terasa sama sekali tidak aneh.


Tapi, ada juga beberapa orang yang dipertemukan di waktu yang tidak tepat. Dan mereka menganggap kejadian dan masa-masa itu adalah hal yang aneh, hal yang seharusnya tidak mereka inginkan terjadi.



Baik Jaehyuk maupun Asahi, mereka menganggap bahwa pertemuan mereka pada waktu yang tidak tepat.



.
.
.


Osaka, beberapa tahun yang lalu.



"ingat ya, kita hanya punya satu jam di pameran ini. Kita masih punya tempat lain untuk dikunjungi,"



"dalam satu jam, kita berkumpul lagi di sini ya!"



Jaehyuk mengangguk seiring dengan teman-temannya yang berpisah. Ia berjalan sendirian, memang sengaja karena ia ingin menikmati pameran ini dengan sendirinya.



Jaehyuk selalu menyukai lukisan. Ia punya cita-cita besar agar salah satu lukisannya terpajang di salah satu maha karya orang-orang besar.



Dan ketika orang lain tidak terlalu tertarik karena tidak mengerti seni abstrak pada lukisan, di sini Jaehyuk berdiri, mengamati maha karya pelukis terkenal Jepang.



Namun anehnya saat itu, ketika Jaehyuk ingin melangkahkan kakinya ke arah lain. Maniknya malah menemukan seorang pemuda yang mungkin saja seumuran dengannya.




Dilihat bagaimana ia memakai seragam, Jaehyuk yakin bahwa sekolahnya juga sedang melakukan hal yang sama dengannya.


Pemuda itu menatap lukisan yang sama dengan tatapan bingung.




Kemudian Jaehyuk tersenyum, dan menyapa.

.
.
.


"hyung, aku ingin pindah apartemen," ujar Jaehyuk pada Hyunsuk yang sedang mendata kebutuhan kafe.



Hyunsuk menoleh sebentar, lalu kembali fokus.



"kenapa?"



"kau tahu tetangga sebelahku? Dia berisik sekali, setiap malam selalu bermain game. Aku tidak bisa fokus melukis, dindingnya tipis sekali!"



Hyunsuk mengangguk, mengerti lalu memikirkan sesuatu sampai ia kembali menatap Jaehyuk yang masih kesal.



"aku tahu tempat nyaman dengan dinding yang tebal. Adik tingkatku ada tinggal di sana,"


"benarkah?"


Hyunsuk mengangguk, "heum, namanya Asahi, nanti kutanyakan detail tempatnya untukmu,"



"Aaaaah, terima kasih hyung!"


.
.
.


"Jae!"


Jaehyuk menoleh dari arah pintu ruangan Hyunsuk. Hyunsuk tersenyum membawa kertas ukuran sedang di tangannya.



"ini info apartemennya,"



"loh? sudah dapat?"



"eum, Asahi kan langganan di sini jadi mudah saja berbicara dengannya tanpa janjian,"


Jaehyuk mengangguk, tidak tahu lagi keberuntungan aneh yang entah bisa disebut keberuntungan atau tidak sebab ia bisa dengan cepat pindah.



"kalau mau hari ini melihat apartemen aku bisa temani,"



"benarkah?" tanya Jaehyuk dengan wajah merekah.




"heum. Oh, iya! Hari kamis nanti kau bisa gantikan Yonghee? Dia punya kelas yang digantikan pagi, dan seingatku kau tidak ada kelas hari itu?"



Jaehyuk terlihat berpikir sejenak, "kamis? uhh, ya aku tidak ada kelas, tapi siangnya aku ada jadwal mengajar,"



Hyunsuk menepuk kening, "ah, benar! Kau asisten dosen!"



Jaehyuk terkekeh, "tapi aku bisa pagi, tenang saja, nanti aku akan berlari,"



"hey! hey!"



"bercanda, hyung! Pokoknya aku bisa!"

.
.
.

Manik Jaehyuk mengedip cepat pada tamu pertama kafe mereka hari itu. Ia menyapa cukup nyaring, sebab tamunya tidak datang ke kasir terlebih dahulu.


Tapi begitu langkah kaki pemuda asing itu terhenti. Pula ketika ia menoleh, manik itu saling beradu.


Jaehyuk rasakan debaran yang luar biasa. Ia merasa tidak asing pada wajah yang tersapa.



Begitu sadar, Jaehyuk kembali menyapa, melakukan apa yang biasa ia lakukan. Menanyakan pesanan dan nama penerima.


"atas nama siapa ya?"


"Asahi.."





Demi Tuhan.




Jaehyuk tidak bohong kalau ia bilang jantungnya semakin berdetak kencang.




Waktu memang suka bermain-main.




Hari itu, Jaehyuk temukan bahwa untuk kali ini waktu benar-benar aneh.



Semoga,



semoga untuk kali ini, ia dipertemukan dengan seseorang, pemuda di depannya, di waktu yang tepat.




strange time

tbd

[✔️] strange time ; jaesahiWhere stories live. Discover now